Menwa UNS jadi Sorotan Usai Tewasnya Mahasiswa Peserta Diklat, Korban Alami Kekerasan dan Penyumbatan Otak

- 27 Oktober 2021, 21:05 WIB
Ilustrasi Peserta Diklatsar Menwa UNS meninggal dunia diduga alami kekerasan
Ilustrasi Peserta Diklatsar Menwa UNS meninggal dunia diduga alami kekerasan /Pixabay (geralt) /

BAGIKAN BERITA - Menwa (Resimen Mahasiswa) tengah jadi sorotan usai meninggalnya GE (21), mahasiswa peserta yang mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Menwa tersebut.

GE merupakan mahasiswa UNS (Universitas Sebelas Maret) yang meninggal diduga meninggal akibat megalami kekerasan saat mengikuti Diklatsar Menwa.

Berdasarkan hasil autopsi sementara menunjukkan bahwa korban diduga tewas karena mengalami kekerasan dan peyumbatan di bagian otak saat mengikuti Diklatsar Menwa.

Baca Juga: Kasus Terbaru Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Kabidhumas Polda Jabar: Tinggal Tunggu Waktu Siapa Pelakunya

Korban, GE dilaporkan meninggal dunia pada Senin 25 Oktober 2021 saat dalam perjalanan mobil menuju rumah sakit.

Hal itu diketahui berdasarkan kronologis yang disampaikan panitia acara Diklatsar Menwa UNS.

Diketahui kegiatan Diklatsar Menwa direncanakan akan berlangsung mulai tanggal 23 hingga 31 Oktober 2021.

Sabtu 23 Oktober 2021, acara dimulai disekitar kampus UNS pukul 06.00 sampai 23.00 WIB, mulai dari penyambutan di Markas Menwa UNS hingga kegiatan di sekitar kampus dan jembatan danau.

Baca Juga: Kasus Terbaru Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Kabidhumas Polda Jabar: Tinggal Tunggu Waktu Siapa Pelakunya

Hari itu GE mengatakan dirinya mengalami keram kaki dan butuh pendampingan, esoknya dini hari para peserta mulai berkegiatan senam senjata hingga apel pagi dan kegiatan di Jembatan Jurug.

Setelah kembali ke kampus, GE mengeluh punggungnya kesakitan dan mendapat perawatan kompres kemudian mengigau dan tidak sadarkan diri.

Kemudian panitia kegiatan memutuskan membawa GE ke rumah sakit pukul 21.00 WIB namun saat dalam perjalanan, korban tidak bernafas dan dinyatakan meninggal sesampainya dirumah sakit.

Paman korban, Sutarno, mendapatkan kronologi dari penguruh pihak Menwa UNS, korban diduga tewas berawal dari kegiatan panjat tebing.

Baca Juga: Brigpol SL Jalani Pemeriksaan, Diduga Sebarkan Video Viral Dirinya Dipukul Kapolres Nunukan, Mutasi Dibatalkan

Sutarno mengatakan, GE lemas setelah turun dari tebing dan dikabarkan mengalami kesurupan.

Korban diduga telah meninggal lebih dari 2 jam setelah dikabarkan meninggal pada Senin 25 Oktober 2021, karena cairan yang keluar dari kepala korban sudah bau.

Sebelumnya keluarga GE dikunjungi dua orang tak dikenal yang kemungkinan adalah mahasisa kampus UNS, mengabarkan kondisi terkait keadaan korban dan diminta ke RSUD Dr Moewardi Solo.

Orangtua korban kemudian berangkat mengikuti kedua orang tersebut ke rumah sakit dan sesampainya disana sangat terkejut saat diarahkan ke kamar jenazah.

Baca Juga: 30 Link Twibbon ucapan Selamat Hari Sumpah Pemuda 2021, Sangat Cocok untuk Instagram, Facebook dan WhatsApp

Berdasarkan informasi yang diketahui dari Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Sutanto, mengatakan bahwa korban GE tidak memiliki riwayat sakit saat mengikuti kegiatan Diklatsar Menwa.

Korban diistirahatkan saat mengeluhkan sakit keram pada kakinya, pihak kampus pun masih menunggu kabar hasil autopsi dari pihak kepolisian untuk mengungkap kejadian yang dialami korban.

Kapolres Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak menjelaskan bahwa telah dilakukan pemeriksaan terhadap total 18 saksi yang terdiri dari 1 dosen, 9 panitia diklatsar, serta 8 peserta diklatsar.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Berapakah Total Jumlah Kuda yang Ditemukan dalam Gambar dan Ketahui Usia Spiritual Anda

Pihak kepolisian merubah status kasus menjadi penyidikan berdasarkan hasil dari penyelidikan di kawasan kampus UNS serta Jembatan Jurung di Bengawan Solo.***

Editor: Hendra Karunia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah