Berdasarkan data yang ada, dari jumlah total warga Garut yang mencapai 2,7 juta jiwa, 70 persen di antaranya tergolong miskin.
Helmi berharap, dengan sudah mulai dibukanya kembali sektor usaha dan sejumlah kegiatan lainnya, bisa mengurangi angka kemiskinan mengingat pekerja yang sebelumnya dirumahkan kini sudah mulai bisa bekerja kembali.
Baca Juga: Dari F&B Menjadi GM Hotel, Kunci Kesuksesan Gerri Primacitra Suka Tantangan
"Warga Garut sendiri selama ini kebanyakan bekerja sebagai buruh lepas, buruh pabrik, dan petani. Tingkat kesulitan ekonomi yang dirasakan buruh lepas akan lebih tinggi mengingat penghasilan mereka yang tidak tentu dan inilah yang akan menjadi prioritas kita," ucap Helmi.***(Aep Hendi /Kabar Priangan)