HATI-HATI, Makan Lewat Pukul 9 Malam Bisa Picu Resiko Stroke, Begini Kata Ahli!

- 25 Desember 2023, 20:43 WIB
Ilustrasi makan malam
Ilustrasi makan malam /Pixabay/mohamed_hassan/

BAGIKAN BERITA – Gaya hidup modern seringkali memaksa banyak orang untuk menyesuaikan pola makan mereka. Salah satu kebiasaan yang umum terjadi adalah makan larut malam, terutama setelah jam 9 malam.

Meskipun terlihat sepele, kebiasaan ini sebenarnya dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan seseorang.

Makan lewat jam 9 malam sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Penting untuk memperhatikan waktu makan dan memberi tubuh waktu yang cukup untuk mencerna makanan sebelum waktu tidur.

Kebiasaan makan sehat dan menjaga pola makan yang teratur dapat membantu mengurangi risiko dampak negatif terhadap kesehatan akibat makan larut malam. Sebagai bagian dari upaya untuk hidup sehat, disarankan untuk mengonsumsi makanan ringan dan ringan pada malam hari serta menghindari makanan berat yang sulit dicerna.

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara perubahan waktu makan dan puasa dengan kejadian Penyakit Kardiovaskular (CVD). Pasalnya, CVD menjadi penyebab utama penyakit dan kematian global, pola makan yang salah memberikan kontribusi yang signifikan.

Baca Juga: X Factor Indonesia 2023 Malam Ini Tayang Jam Berapa di RCTI? Berikut Penjelasannya

Seperti dilansir dari laman Times of India, Senin 25 Desember 2023, penelitian menyoroti pentingnya sarapan untuk menjaga metabolisme normal dan kesehatan jantung. Sementara makan larut malam dikaitkan dengan arteriosklerosis dan obesitas.

Studi ini mencari kejelasan dalam mengidentifikasi waktu makan dan dampaknya terhadap hasil kardiovaskular. Metode potensial untuk meningkatkan kesehatan kardiometabolik adalah makan dengan batasan waktu (TRE).

Memperpanjang puasa malam hari hingga lebih dari 12 jam telah menunjukkan penurunan berat badan, tekanan darah, dan peradangan pada manusia. Studi ini meneliti bagaimana durasi puasa malam hari secara langsung mempengaruhi risiko CVD.

Dengan menggunakan data dari penelitian NutriNet-Sante yang melibatkan lebih dari 100.000 orang dewasa, penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang terkait dengan waktu makan.

Individu yang lebih muda, perokok, dan mereka yang waktu makannya lebih lambat menunjukkan risiko CVD yang lebih tinggi. Penelitian ini berlangsung selama 7 tahun dan mengungkapkan korelasi antara terlambat makan pertama dan peningkatan resiko penyakit kardiovaskular.

Baca Juga: Daftar Peserta Audisi X Factor Indonesia 2023 yang Lolos ke Babak Bootcamp, Siapa Lolos Malam Ini di RCTI?

Studi ini menggarisbawahi pentingnya waktu makan, menunjukkan bahwa semakin larut waktu makan pertama, semakin tinggi risiko CVD. Khususnya, makan setelah jam 9 malam meningkatkan risiko sebesar 13 persen.

Risiko penyakit serebrovaskular meningkat sebesar 8 persen setiap kali penundaan makan terakhir, dan mencapai puncaknya sebesar 28 persen setelah jam 9 malam.

Peningkatan puasa malam hari dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit serebrovaskular sebesar 7 persen. Kesehatan kardiometabolik tumbuh subur jika makan dengan batasan waktu lebih awal.

Didukung temuan sebelumnya menghubungkan sarapan lebih awal dan puasa semalaman lebih lama dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah. Makan lebih awal meningkatkan metabolisme, menyelaraskan dengan ritme sirkadian perifer yang mengatur tekanan darah.***

Editor: Ahmad Taofik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah