Luhut Binsar Pandjaitan Geram: Lagi keadaan Susah Gini Masih Demo-demo

- 21 Oktober 2020, 14:03 WIB
Menko Marinvest Luhut Binsar Panjaitan.
Menko Marinvest Luhut Binsar Panjaitan. /Its.

BAGIKAN BERITA - Kebijakan Pemerintahan Presiden Jokowi untuk membuat regulasi baru Omnibus Law UU Cipta Kerja menuai kontroversi di masyarakat. 

Sejak awal dicetuskan ke publik pada akhir 2019 lalu, RUU Cipta Kerja sudah mendapat pertentangan. Terutama dari buruh. 

Puncaknya, saat DPR RI mengesahkan RUU Omnibus Law Cipta Kerja menjadi Undang-Undang pada Senin 5 Oktober 2020 lalu, gelombang unjuk rasa pun terjadi di mana-mana. 

Baca Juga: RUU Ciptaker : Ancaman Pidana Pada Klaster Ketenagakerjaan Bagi Pengusaha Tidak Bayar Upah Minimum

Tidak hanya sekali, demo penolakan UU Cipta Kerja terjadi berulang-ulang. Mahasiswa, buruh dan ormas sudah beberapa kali menyuarakan aspirasinya di depan Istana Merdeka. Namun pemerintah seolah tak bergeming. 

Melihat banyaknya gelombang unjuk rasa di sejumlah daerah, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara.

Menteri yang terkenal vokal dan keras ini menyampaikan sindiran kepada masyarakat Indonesia yang masih berdemo di tengah pandemi.

Luhut yang disebut memiliki kedekatan dengan presiden ini menyayangkan kebanyakan orang di Indonesia sering kali membicarakan hal yang tidak perlu.

Baca Juga: WhatsApp Web Akan Dilengkapi Panggilan Suara dan Video

"Jadi kita di dalam negeri membicarakan yang tidak perlu dibicarakan padahal semua berjalan baik, habis energi kita," kata Luhut dikutip Bagikan Berita dari Galamedia dalam artikel berjudul Menko Luhut Mencak-mencak: Lagi Keadaan Susah Gini Masih Demo-demo! Pada Rabu, 21 Oktober 2020. 

"Lalu kondisi politik Indonesia juga tidak jelas dan lagi keadaan susah gini masih demo-demo lagi," tegas dia saat menghadiri acara INDY Fest 2020 secara virtual melalui video conference.

Luhut tampak lebih bersemangat untuk membicarakan masa depan Indonesia. Termasuk pentingnya transformasi ekonomi dalam era Making Indonesia 4.0 di Indonesia, khususnya dalam masa pandemi Covid-19 ini.

"Kita sedang mengalami perubahan lanskap geopolitik yang sangat cepat," katanya. 

Baca Juga: MUI Usul Masa Jabatan Presiden Jadi 7 atau 8 Tahun, Begini Tanggapan Dosen Politik UI

Menurut dia, perubahan tersebut ditandai dengan adanya perubahan dunia akibat teknologi dan globalisasi yang sangat cepat.

Tak lepas juga adanya ketegangan geopolitik yang semakin meningkat di berbagai negara, terutama antara Amerika Serikat (AS) dan China dalam konteks perang dagang.***

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: Galamedia News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah