Ribuan Orang di Kertajati Saksikan Pohon Jati Pereket Keramat Dicabut, Warga Heran Akarnya Tidak Ada

- 1 November 2020, 19:39 WIB
 Sejumlah warga menyayangkan adanya rencana penebangan pohon jati pereket, karena pohon jati menjadi ikon Desa Kertajati./Rahmat Iskandar
Sejumlah warga menyayangkan adanya rencana penebangan pohon jati pereket, karena pohon jati menjadi ikon Desa Kertajati./Rahmat Iskandar /

Kepala Desa Kertajati Ajat Sudrajat mengungkapkan pemindahan pohon jati ke depan Kantor Puskesmas, sengaja tidak dilakukan dengan cara menebang untuk diambil kayunya, guna memenuhi keinginan masyarakat setelah dilakukan musyawarah berulang kali bersama sejumlah warga, ulama dan pemerintah serta pihak ketiga.

“Awalnya ketika ada pelebaran jalan dan pohon jati tepat berada di tengah jalan, masyarakat menginginkan pohon jati dibiarkan tidak diganggu, alternatifnya jalan harus dialihkan. Karena pohon jati pereket diyakini sebagian masyarakat memiliki historis yang kuat dengan keberadaan Desa Kertajati,” ungkap Ajat.

Namun belakangan masyarakat mengizinkan untuk dicabut, namun tidak boleh ditebang, caranya pohon dialihkan ke tempat lain. Pemindahan pohon jati pun semula diminta warga ditanam kembali di Pemakaman Umum di kabuyutan, hal ini ditentang warga lainnya. Hingga akhirnya diputuskan di depan Kantor Puskesmas.

Baca Juga: Link Duel Manchester United VS Arsenal di Mola TV, Setan Merah dan The Gunners Sedang Tidak Optimal

“Makanya pohon diangkut dengan kendaraan untuk ditempatkan kembali tanpa di rusak bagian pohon dan dahannya, utuh kecuali ada beberapa akar yang kena.” ungkap Ajat.

Jika saja pohon jati tersebut tumbang dan patah saat ditebang, maka pohon jati akan disimpan di Kantor Desa sebagai benda cagar budaya. Namun katanya bersyukur ternyata pohon jati bisa dipindahkan secara utuh.

Camat Kertajati Asep Rukanda mengungkapkan pemindahan pohon jati langkah yang ditempuh untuk mengakomodir masyarakat dan pembangunan pelebaran jalan juga tidak terhambat.

Sebelum acara pembongkaran pohon jati pereket, Sabtu malam sekitar pukul 21.00 WIB sejumlah warga melakukan doa bersama di bawah pohon tersebut. Minggu dini hari sekira pukul 03.00 WIB dilakukan ritual dan pukul 07.00 WIB baru acara pembongkaran.

Baca Juga: Manchester United VS Arsenal Minggu 1 November, Ambisi Mikel Arteta Akhir Kutukan 14 Tahun

Setelah kembali melakukan doa bersama, marhaban atau ada juga yang menyebut debaan, hingga melakukan adzan di bawah pohon tersebut. Pembongkaran baru dilakukan kurang lebih pukul 08.00 WIB dan selesai sekira pukul 10.20 WIB.

Halaman:

Editor: Hendra Karunia

Sumber: Zona Priangan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah