Baca Juga: Cek Fakta: Vaksin Asal China Sebabkan Penyakit Kulit di Zimbabwe, Asli atau Hoax?
“Saya gak paham sih, setelah 20 tahun lebih reformasi kita tiba2 muncul pejabat militer masuk dalam demarkasi pengelolaan negara sipil ini,” tulis Fahri Hamzah.
“Dugaan saya karena “TNI dan POLRI bersatu telah dimaknai sebagai bersatunya fungsi”. Tentu kita sayangkan dan cukup menyedihkan,” tulisnya menambahkan.
Lebih lanjut, sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com, dalam artikel berjudul Sebut Ada Rambu Militer yang Ditabrak, Fahri Hamzah: Kalau Saya Jadi Menhan Ini adalah Lampu Kuning, disampaikan Fahri Hamzah, bila dirinya menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) maka, hal tersebut menjadi lampu kuning.
“Kalau saya jadi menhan, ini adalah “lampu kuning” ditabraknya rambu2 militer dalam demokrasi,” tulis Fahri Hamzah.
Baca Juga: Berikut Daftar UMK DIY Tahun 2021, Kota Yogyakarta Paling Tinggi
Menurut Fahri Hamzah, TNI harus mengerti, bahwa tugasnya di tengah masyarakat adalah memelihara perdamaian.
“TNI harus ngerti bahwa tugas dia di tengah rakyat adalah memelihara perdamaian,” tulisnya.
“Sebagaimana militer berperang bukan untuk membunuh lawan tapi untuk menjaga perdamaian,” tulis Fahri Hamzah menambahkan.