Sementara itu, CdM Rosan menyampaikan bahwa seluruh atlet dan rombongan dalam kondisi sehat. Kendati demikian, ia juga mengaku bahwa Olimpiade Tokyo 2020 di era pandemi memang tidak mudah bagi para atlet dan ofisial.
“Selama dua pekan di sana atlet dan ofisial hanya boleh ada di kampung atlet, tempat bertanding dan tempat latihan. Mereka tidak diperbolehkan keluar bubble,” ujar Rosan.
Baca Juga: Teriak Kasar Saat Lawan Greysia Polii dan Apriyani, Ganda Putri Badminton China Dilaporkan ke BWF
“Tapi semangat para atlet tidak luntur sama sekali. Terbukti, kita bisa mempersembahkan satu medali emas, satu perak, dan tiga perunggu,” kata dia menambahkan.
Setibanya di Indonesia, para atlet akan menjalani karantina delapan hari sesuai dengan aturan pemerintah tentang protokol kesehatan perjalanan internasional di era pandemi COVID-19.
Kontingen Indonesia membawa pulang lima medali dari Olimpiade Tokyo 2020 yang berlangsung pada 23 Juli - 8 Agustus. Tiga medali pertama datang dari cabang angkat besi. Lifter belia Windy Cantika Aisah membuka perolehan medali Merah Putih dengan raihan medali perunggu di kelas 49kg putri. Eko Yuli Irawan menyusul dengan medali perak di kelas 61kg putra, diikuti Rahmat Erwin Abdullah yang meraih perunggu dari kelas 73kg putra.
Sementara itu, medali emas datang dari cabang bulu tangkis nomor ganda putri lewat Greysia/Apriyani. Anthony Sinisuka Ginting menambah medali perunggu Indonesia di nomor tunggal putra.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri mengaku bangga atas capaian Greysia Polii dan Apriyani Rahayu di Olimpiade Tokyo 2020.
Presiden bahkan langsung melakukan Video Call dengan Greysia dan Apriyani sesaat setelah memenangkan pertandingan.