Inilah David Warren, Sosok Jenius Pencipta ‘Black Box’ Pesawat

10 Januari 2021, 11:14 WIB
David Warren dan kotak hitamnya*//Twitter @DefenceScience /

BAGIKAN BERITA - Saat ini khususnya media di Indonesia sedang tertuju pada pencarian dan evakuasi tragedi jatuhnya pesawat maskapai Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang mengalami musibah di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Disamping mencari korban, fokus pencarian diperluas untuk menemukan 'Black box' pesawat.

Namun, apakah Anda tahu apa itu Black box atau kotak hitam pesawat serta tokoh yang berjasa dalam penemuan alat tersebut?

Baca Juga: PBSI: Kedelapan Orang yang Terlibat Match Fixing atau Pengaturan Skor, Bukan Bagian dari Pelatnas

Adalah David Ronald de Mey Warren AO, seorang ilmuwan asal Australia, yang terkenal karena menciptakan dan mengembangkan perekam data penerbangan dan perekam suara kokpit.

Kecelakaan pesawat yang menimpa ayahnya pada 1934 membuat pria berdarah Australia ini berkeinginan menciptakan perekam data penerbangan.

Pada 1960, seorang hakim di Australia memutuskan bahwa semua pesawat udara Australia harus membawa perekam penerbangan. Australia menjadi negara pertama yang membuat peraturan tersebut.

Dari situlah, black box mulai diproduksi massal dan ‘wajib’ ada di setiap pesawat terbang di dunia. Penemuan black box pesawat oleh David Warren pun mulai diakui negaranya. 

Baca Juga: Luar Biasa, Ilmuan Ukraina Ini Rancang Kapsul Penyelamat Penumpang dari Kecelakaan Pesawat Terbang

Pada 2010, jebolan University of Melbourne ini meninggal dunia dalam usia ke 85. Meski begitu, penemuannya terus menjadi andalan pesawat di seluruh dunia.

Kotak hitam atau black box adalah sekumpulan alat yang digunakan pada pesawat terbang untuk menyimpan semua data aktivitas selama penerbangan.

Black box menjadi benda yang paling dicari ketika ada insiden kecelakaan pesawat terbang.   

Data tersebut dibutuhkan oleh para penyelidik dalam mengungkap penyebab sebuah kecelakaan penerbangan.   

Baca Juga: Benarkah Mengunyah Es Batu Dapat Membuat Gigi Rusak? Ini Penjelasannya

Kotak hitam sebenarnya berupa tabung, namun kotak hitam modern tidak berukuran besar, hanya sebesar kotak sepatu. Tabung kotak hitam mampu menahan bantingan dari ketinggian, kedap air hingga kedalaman 6.000 meter, dan mampu bertahan dalam suhu panas di atas 1.000 derajat Celcius selama sedikitnya 30 menit. Jadi, tabung kotak hitam pesawat tidak mudah rusak walaupun terbanting dan terbakar.  

Walau dinamakan kotak hitam, sesungguhnya kotak tersebut tidak berwarna hitam. Melainkan warna oranye terang yang dapat menarik perhatian. Hal ini dimaksud untuk memudahkan pencarian jika pesawat itu mengalami kecelakaan.

Penempatan kotak hitam dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah ditemukan. Umumnya terdapat dua unit kotak hitam yang diletakkan pada bagian depan pesawat dan bagian ekor pesawat, yang diyakini sebagai bagian pesawat yang akan tetap utuh ketika terjadi kecelakaan.  

Baca Juga: Menakjubkan, Pundi-pundi Uang Arya Saloka Bukan dari Main Sinetron Saja, Ini Bocorannya

Kotak hitam ini terdiri dari dua bagian utama yaitu Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR). 

FDR mencatat berbagai parameter yang terkait dengan operasi dan karakteristik penerbangan pesawat seperti kecepatan, percepatan, ketinggian, posisi kontrol cockpit, parameter mesin, aliran bahan bakar, status auto pilot dan berbagai parameter lainnya. 

Sedangkan CVR merekam suara awak pesawat, bunyi mesin dan bunyi lainnya di cockpit. 

Sementara kebijakan pada pesawat militer tidak mengizinkan adanya FDR dan CVR, karena ditakutkan jika FDR dan CVR jatuh di daerah musuh, maka kerahasiaan militer akan terbongkar. 

Dan di sisi lain kecelakaan pesawat militer tidak mudah diketahui penyebabnya dikarenakan tidak adanya rekaman data atau suara yang bisa dianalisa.***

Editor: Ahmad Taofik

Tags

Terkini

Terpopuler