8 Cara Hubungan Suami Istri Sesuai Sunnah, Nomor 6 Wajib Dilakukan

28 Desember 2020, 08:52 WIB
8 Cara Hubungan Suami Istri Sesuai Sunnah, Nomor 6 Wajib Dilakukan /Pexels/Emma Bauso/

BAGIKAN BERITA - Pernikahan merupakan ibadah dengan kedudukan yang sangat penting dan sakral dalam Islam.

Hingga disebut sebagai mitsaqan ghalizha dalam Alquran, berarti perjanjian yang amat kukuh atau kuat.

Salah satu tujuan menikah dalam Islam adalah menghasilkan keturunan yang soleh dan solehah. Untuk menghasilkan keturunan, sepasang suami istri perlu melakukan hubungan intim.

Baca Juga: Mengenal Fakta Unik Alquran yang Tidak Diketahui Banyak Orang

Dalam Al Quran dan hadist, sebetulnya telah mengatur cara berhubungan suami istri menurut Islam sesuai sunnah. Aturan ini tak mengurangi berkah dan kepuasan saat berhubungan seks pada pasangan.

Berikut sembilan cara berhubungan suami istri menurut Islam sesuai sunnah:

  1. Sholat Sunnah 2 rakaat Sebelumnya

Dianjurkan untuk melakukan sholat sunnah 2 rakaat sebelum melakukan hubungan suami istri supaya mendapatkan rahmat Allah SWT dan terhindar dari godaan setan.

Dari Abu Sa’id mantan budak Abu Asyad, ia mengatakan bahwa, “Aku menikah dalam keadaan masih menjadi budak, maka aku mengundang sahabat Nabi di hari pernikahanku di antaranya Ibnu Mas’ud, Abu Dzar, dan Hudzaifah. Para sahabat berkata,

‘Jika kamu masuk menemui istrimu maka salatlah dua raka’at, kemudian mohonlah kepada Allah kebaikan yang dimasukkan kepadamu, berlindunglah kepada Allah dari keburukannya, kemudian setelah itu urusanmu dan istrimu.'” (HR Ibnu Abu Syuaibah)

Baca Juga: 7 Mitos yang Dianggap Membatalkan Puasa, Nomor 5 yang paling Asik

  1. Berdoa

Setiap mengawali sesuatu yang mengandung ibadah sudah selayaknya berdoa, begitu juga  berhubungan suami istri juga wajib diawali dengan doa. Bacaan doa memperbaiki niat hubungan seks untuk berkah, kesehatan, dan kepuasaan suami istri.

Diriwayatkan Ibnu Abbas

"Dengan (menyebut) nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezeki yang Engkau anugerahkan kepada kami." (Bukhari)

  1. Menjaga Kebersihan

Membersihkan tubuh dan membersihkan kemaluan. Ini berlaku bagi suami maupun istri. Perhatikan keterangan berikut, “Umar Bin Khatab r.a. menceritakan kepada Rasullah SAW bahwa tadi malam ia junub. Maka Rasulullah berkata, “Maka berwudlulah dan cucilah kemaluanmu.’’ (H.R. Abu Daud). 

Baca Juga: 5 Tips Untuk menguatkan Iman Seseorang Ketika Ditimpa, Musibah, Nomor 3 Paling Penting

  1. Berdandan yang Disukai oleh Suami atau Istri

Dianjurkan baik suami maupun istri untuk berhias sesuai dengan sesuatu yang disukai oleh pasangan nya, berhias dengan tujuan untuk menarik pasangan yang sudah halal merupakan salah satu bentuk ibadah.

 “Sebaik baik istri kalian adalah yang pandai menjaga diri lagi pandai membangkitkan syahwat suaminya”. (HR Ad Dailami).

Berhias dalam hal ini dapat dilakukan dengan memakai baju menarik yang disukai pasangan, merapikan rambut dan tubuh, juga dengan cara melakukan perawatan tubuh sebelum melakukan hubungan intim.

Baca Juga: Inilah Ukuran Sandal Rasulullah Nabi Muhammad SAW, Saksi Bisu Peristiwa Isra Miraj ke Langit Ke-7

  1. Mempertimbangkan kondisi suami istri

Kondisi fisik, psikologis, dan emosi harus menjadi fokus utama sebelum melakukan hubungan suami istri. Suami harus mempertimbangkan uzur sang istri jika tidak bisa melayani kebutuhan seks pasangan.

Pertimbangan kondisi memastikan tidak ada yang tersakiti setelah terjadi hubungan suami istri secara fisik atau mental. Kondisi yang baik memastikan suami istri sama-sama merasa puas dan mendapat berkah.

Dalam hadistnya, Rasulullah SAW telah mengingatkan pentingnya suami berbuat baik pada istri

Artinya: Rasulullah SAW berkata, "Yang terbaik dari kamu adalah yang terbaik dalam memperlakukan istrinya. Dan aku adalah yang terbaik dari kamu semua untuk istri-istriku." (HR Ibnu Majah).

Baca Juga: Mengerikan! Binatang ini Berkali-kali Disebut Rasulullah Nabi Muhammad SAW, Apa Tandanya?

  1. Melakukan Foreplay

Seorang suami hendaknya memulai hubungan suami istri dengan bersenda gurau, memeluk dan mencium isterinya. Terdapat hadis yang menjelaskan bahwa terdapat pahala yang besar untuk suami yang menggauli isterinya dengan baik

Hal ini telah diingatkan Rasulullah SAW dalam gadisnya yang diceritakan Jabir bin `Abdullah

Artinya: Rasulullah SAW mengatakan padaku, "Ya Jabir, apakah kau telah menikah?" Aku menjawab, "Ya," Rasulullah SAW bertanya, "Apakah engkau menikahi perempuan atau janda?" Aku menjawab, "Seorang janda."

Baca Juga: Sepele, Padahal Ini Adab yang Benar Memakai Sandal Sesuai Tuntunan Baginda Nabi Muhammad SAW

Dia bertanya, "Kenapa tidak perawan sehingga kamu bisa bermain dengannya dan dia bisa bermain denganmu.

Engkau bisa menyenangkannya seperti dia menyenangkanmu." Aku menjawab, "Abdullah (ayahku) wafat dan meninggalkan gadis dan aku tidak suka menikahi mereka, sehingga aku menikahi janda sehingga dia bisa merawat mereka.

" Rasulullah SAW lalu berkata, "Semoga Allah memberkatimu," atau "Itu hal yang baik." (HR Bukhari).

Baca Juga: Berbaik Sangka kepada Allah, Merupakan Kunci Doa Dikabulkan

Foreplay atau bisa disebut pemanasan bertujuan untuk menciptakan sebuah komunikasi positif antara suami istri.

Dengan adanya pemanasan yang cukup dan benar, maka hubungan suami istri akan menjadi lebih menyenangkan dan memuaskan.

  1. Tidak di dubur

Islam membolehkan hubungan suami istri dilakukan dalam berbagai pose asal dengan persetujuan keduanya. Persetujuan memungkinkan pasangan puas, tidak tersakiti, dan mendapat berkah.

Baca Juga: Subhanalloh Luar Biasa Hebatnya Sandal Nabi Muhammad Rasulullah SAW , Begini Kisahnya

Namun, hubungan intim tidak boleh dilakukan lewat dubur,dubur adalah area kotor yakni tempat untuk membuang kotoran, sangat beresiko menyakiti dan menimbulkan penyakit baik bagi suami ataupun istri.

“Barangsiapa menyetubuhi wanita di duburnya, maka ia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad”. (HR Tirmidzi).

  1. Tidak berhubungan suami istri ketika sedang haid

Wanita memiliki siklus bulanan khas yang kerap disebut menstruasi, haid, atau datang bulan. Selama periode ini, tubuh mengeluarkan sel telur yang tidak dibuahi dari dalam tubuh.

Baca Juga: 5 Etika Sholat Berjamaah, Nomor 3 Harus Diketahui Pejabat

Islam telah mengatur supaya tidak melakukan hubungan suami istri ketika pasangan sedang datang bulan

Artinya: "Siapa saya yang melakukan hubungan seksual dengan wanita yang sedang datang bulan atau pada anusnya, berkonsultasi dengan tukang ramah, maka dia tidak percaya pada apa yang diturunkan pada Muhammad SAW." (HR Tirmidzi).

  1. Wudhu

Begitu pula bila suami istri akan mengulangi hubungan intim (ronde kedua atau ketiga) mereka dianjurkan untuk berwudhu terlebih dahulu. Perhatikan keterangan berikut.

Baca Juga: 5 Etika Sholat Berjamaah, Nomor 3 Harus Diketahui Pejabat

Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Siapa yang berhubungan intim dengan istrinya, kemudian ia ingin mengulanginya lagi, berwudlulah satu kali wudlu di anrata yang dua kali itu.” (H.R. Muslim). ***

Editor: Hendra Karunia

Tags

Terkini

Terpopuler