9 Trik Mudah Menjadikan Anak Laki-laki Menjadi Pria Sejati, Nomor 8 Wajib Orangtua Lakukan

9 November 2021, 14:40 WIB
9 Trik Mudah Menjadikan Anak Laki-laki Menjadi Pria Sejati, Nomor 8 Wajib Orangtua Lakukan /Pixabay/

BAGIKAN BERITA - Seperti diketahui. mendidik anak laki-laki tentunya tidak sama dengan mendidik anak perempuan. Anak laki-laki tidak boleh terlalu dimanjakan. Sebaliknya, mereka harus dilatih kemandirian semenjak kecil. Ini 9 trik mudah menjadikan anak laki-laki menjadi pria sejati.

Anak laki-laki itu kelak menjadi pemimpin dalam rumah tangganya. Mereka memiliki tanggung jawab besar dalam melindungi sekaligus menjadi tulang punggung keluarga.

Orangtua harus menjadikan anak laki-laki tersebut tumbuh menjadi pria sejati. Anak adalah peniru yang ulung dari apa saja yang dilakukan oleh orang tuanya. Jadi mendidik anak tidak cukup hanya dengan ucapan saja, namun orang tua perlu memberikan contoh perilaku yang baik pada anak.

Baca Juga: Ekonomi Myanmar Hancur, Perang Junta Militer Vs Milisi Lokal Tidak Berhenti, PBB Lakukan Pertemuan Tertutup

Jadi sebagai orang tua harus mengajarkan dan memberi contoh kepada anak laki-lakinya mengenai ucapan dan perilaku yang baik agar anak tumbuh menjadi pria sejati.
Namun, pada kenyataanya praktek penerapannya itu lebih sulit dibandingkan dengan teori yang ada.

Nah, untuk memudahkan orangtua menjadikan anaknya menjadi pria sejati, berikut ini 9 trik mudah menjadikan Anak Laki-laki Menjadi Pria Sejati yang telah dirangkum redaksi Bagian Berita di berbagai sumber berikut penjelasannya:

1. Memberi contoh cara ayah Memperlakukan Ibu dengan baik
Anak usia dini mudah menyerap informasi dan menjadikan yang dilihat, dirasa, dan didengarnya dari orang terdekat sebagai kebenaran.

Baca Juga: Motor Karyawannya Berharga Rp11 Juta Dicuri Maling, Atta Halilintar Adakan Sayembara Berhadiah Puluhan Juta

Kalau anak melihat ayah memperlakukan ibu dengan hormat, demikian juga pria-pria dewasa di sekitarnya berlaku sopan kepada perempuan, anak akan mencontoh perilaku tersebut dan secara tak langsung membangun karakternya sendiri.

2. Pisah tidur dari orang tua dan saudara perempuan saat usia 9 tahun
Hal ini berguna untuk menghindari rangsangan seksual sekaligus melatih kemandirian dan keberanian anak laki-laki kita.

Siapkan kamar pribadi untuknya, jangan ragu untuk mengusirnya jika saat umurnya mencapai 9 tahun tetapi masih ingin tidur bersama orang tua atau saudara perempuannya.

Baca Juga: Khusus UMKM yang Ingin Mendapatkan Pinjaman Tanpa Bunga hingga Rp50 juta dari KUR BSI, Ini Caranya

3. Ajarkan untuk Menaati Peraturan
Menaati peraturan semenjak dini. Hal ini wajib Anda lakukan.Tujuannya supaya anak tersebut bisa hidup dengan tertib dan bertanggung jawab.

Dia juga harus tahu bahwa hidup itu memiliki batasan-batasan tertentu, dimana ada hal-hal yang memang tidak boleh dilakukan.

Adapun aturan-aturan yang perlu Anda buat, yakni aturan yang simpel saja. Jangan terlalu sulit, sebab bagaimanapun juga dia masih anak-anak.

Baca Juga: Gaza Kembali Memanas, Hamas Kirim Drone ke Wilayah Israel

Mengajarkan peraturan ke anak tentunya tidak mudah. Anda harus terus memperingatkannya dengan sabar. Karena segala sesuatu butuh proses.

4. Memperlihatkan emosi bukan hal yang tabu
Memperlihatkan emosi bukan hal yang tabu Kita seringkali melarang anak kita menangis. “Laki-laki tidak boleh menangis,” itu kata yang sering kita dengar.

Namun mengungkapkan emosi sebenarnya lebih sehat daripada memendamnya dan menjadikannya penyakit. Masih banyak orang menganggap tangisan laki-laki adalah bentuk kelemahan.

Baca Juga: Prosesnya Cepat dan Bisa Tanpa Agunan, KUR BSI Salurkan Pinjaman Tanpa Bunga hingga Rp10 Juta, Ini Syaratnya

Padahal tidak selamanya seperti itu. Bila anak lelaki Anda menangis karena sebuah alasan yang kuat, biarkan dia menangis. Karena menangis bukanlah tanda dia lemah, melainkan menunjukkan bahwa kita juga manusia dan kita peduli.

5. Jauhkan dari segala hal yang berkaitan dengan anak perempuan
Sebaiknya jangan biarkan rambut anak laki-laki tumbuh panjang alias gondrong. Jangan pula menambahkan aksesoris atau perhiasan kepada anak laki-laki kecuali jam tangan, termasuk jauhkan anak laki-laki dari mainan anak perempuan.

6. Ajari mereka minta maaf secara tulus
Seperti kita waktu kecil, anak-anak sering kali membuat jengkel orangtuanya. Untuk itu ajarkanlah dia minta maaf bila melakukan kesalahan yang merugikan orang lain.

Baca Juga: Tanpa Agunan dan Prosesnya cepat, Dapat Pinjaman Modal hingga Rp15 Juta Khusus Wanita dari PNM Mekar Plus

Kita tentu tidak perlu memaksanya untuk minta maaf. Tapi berilah contoh, bila Anda melakukan kesalahan terhadapnya, mintalah maaf dengan tulus.

Ia tentu akan menerimanya. Dia pun akan belajar untuk melakukan hal yang sama bila menyadari tidak ada seorang pun yang sempurna.

Dengan minta maaf, anak akan belajar dari kesalahannya, menjadi orang yang lebih baik, dan kelak akan membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih indah.

Baca Juga: Ingin Dapat Pinjaman Modal Kerja Tanpa Bunga hingga Rp500 Juta di KUR BSI? Begini Caranya

7. Menjadi orang yang dinamis
Orang yang dinamis itu istimewa dan dunia ini membutuhkan orang yang karismatik dan berpengaruh. Ada quote berbunyi, "Kehidupan yang kuat dimotivasi oleh tujuan dinamis" (Kenneth Hildebrand). Dukunglah anak-anak untuk menjadi pribadi yang dinamis.

8. Tegakkan disiplin dan ketegasan
Anak-anak terutama anak laki-laki yang dididik tanpa kedisiplinan akan tumbuh menjadi anak yang manja, egois dan tidak kuat mental.

Ajarkan anak laki-laki kita disiplin seperti bangun pagi untuk sholat subuh, nonton TV pada waktu yang kita tentukan.

Baca Juga: Diejek Melalui 'Peti Mati' Partai Internacional Vs Gremio di Liga Brasil Berakhir dengan Tawuran

Apabila anak berbuat salah, jangan dibiarkan. Hukumlah yang sewajarnya sesuai dengan usia dan tingkat kesalahan agar anak menyadari kekeliruannya. Sebisa mungkin memberikan ganjaran yang mendidik misalkan membersihkan mainan atau mencuci sepedanya.

9. Jangan Melakukan Pertengkaran di depan Anak-anak
Biasanya, sebagai orang dewasa terkadang terjadi lepas kontrol baik itu ucapan ataupun kontak fisik.

Nah, ketika orangtua sedang cekcok jangan lakukan di depan anak. Apalagi, kalau ayah sampai mengumpat atau mengeluarkan kata-kata kasar kepada ibu, bahkan memukul.

Baca Juga: Rachel Venya Sudah datang Hari ini ke Polda Metro Jaya Sebagai Tersangka Kasus Pelanggaran Karantina Kesehatan

Bisa jadi ini terekam dalam ingatan anak. Bahkan, bukan tak mungkin anak akan menganggap normal cara pria berlaku kasar kepada wanita.

Jangan sampai anak beranggapan demikian. Bisa-bisa pemahaman ini dibawanya sampai dewasa kelak dan menjadi karakter yang susah diubah. ***

Editor: Ali Bakti

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler