Pencalonan khilafah harus memenuhi kriteria yang baik dari semua segi, terutama agama dan tidak ada hubungan keluarga dengan penguasa yang sedang memerintah.
Sedangkan Yazid sangat jauh dari kriteria pilihan umat karena dia lebih menyukai anggur dan musik daripada kepentingan umum,” ungkap Syed Mahmudunnasir dalam Islam: Konsepsi dan Sejarahnya (2005).
Yazid I dicalonkan menjadi khalifah oleh ayahnya tahun 679 (M) dan resmi menjadi khalifah pada 680. Pemerintahannya tidak berlangsung lama, yakni tiga tahun enam bulan.
Baca Juga: 10 Waktu Terkabulnya Doa, Nomor 6 yang Sering Kita Lupa
Karena mati dalam perjalanan menuju Mekkah untuk menginvasi kota itu, setelah sebelumnya berhasil menaklukkan Madinah.
Selain itu Yazid juga menelurkan kemelut politik yang semakin runcing di kalangan umat serta tragedi-tragedi memilukan sekaligus memalukan bagi umat Islam.
Salah satunya tragedi Karbala. Dalam tragedi itu, salah satu cucu Rasul, Husein bin Ali meninggal saat perang.
Baca Juga: 4 Cara Mengatasi Jahiliyah Modern, Nomor 3 Yang Paling Penting
Seperti diketahui Yazid bin Muawiyah menggantikan ayahnya sebagai khalifah pada usia 34 tahun. Khalifah kedua dalam Bani Umayah ini merupakan sosok kontroversial. Pasalnya, banyak umat yang menolak Yazid sebagai khalifah berikutnya.
Hal ini dikarenakan keengganan Muawiyah mentaati sistem kepemimpinan Islam yang dipilih oleh rakyat berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Yazid sendiri lahir dan besar dalam lingkungan istana dan hidup dengan kemewahan.