Kisah Terbunuhnya Cucu Nabi dalam Tragedi Karbala di Hari Jumat

- 11 Desember 2020, 13:42 WIB
Ilustrasi saat cucu Nabi Muhammad SAW dibunuh dalam tragedi Karbala di hari Jumat*/
Ilustrasi saat cucu Nabi Muhammad SAW dibunuh dalam tragedi Karbala di hari Jumat*/ /Pixabay.com

Para pendukungnya jelas kalangan istana dan elit pemerintahan. Sedangkan mereka yang menolak terutama terpusat di Hijaz, termasuk para pemuka Islam yang sangat disegani dan dihormati karena keluhuran pekerti dan imannya.

Baca Juga: 9 Manfaat Wudhu Bagi Kesehatan, Nomor 8 Tak Disangka terhadap Kulit

Husein bin Ali adalah cucu yang paling dicintai oleh Rasulullah. Lahir bulan Sya'ban tahun keempat hijriah, dari pernikahan putri Rasul, Fatimah dan Ali bin Abi Thalib.

Husein dan saudaranya Hasan merupakan cucu terakhir yang masih hidup setelah Rasulullah wafat. Di kelompok Syiah, Hasan dan Husein menjadi salah satu dari dua belas imam yang mereka agungkan, termasuk Ali dan Imam Mahdi. Husein berumur 54 saat syahid di Karbala, ketika dia dan rombongan hendak menuju Kufah.

Panggung politik Timur Tengah begitu panas kala itu. Begitu Yazid I dinobatkan sebagai khalifah oleh ayahnya, umat Muslim terbagi kedalam dua kubu; Syam dan Hijaz.

Baca Juga: Subhanallah, Manfaat Wudhu Ternyata Bisa Cegah Kanker Kulit Wajah

Penolakan paling keras terutama dilontarkan oleh Husein bin Ali dan Abdullah bin Zubair. Mereka menilai khalifah dipilih dengan cara yang tidak layak dan menyampingkan tradisi Arab maupun ajaran Islam tentang kepemimpinan.

Yazid I memerintah gubernur setempat kala itu, Marwan bin Hakam untuk “memaksa” penduduk Madinah dan Mekkah mengakui kekhalifahan.

Tetapi, penduduk Hijaz tetap menolak, mereka merasa masih banyak kalangan sahabat Nabi dan para tabi‘in yang lebih pantas menjadi khalifah.

Baca Juga: Catat! Olahraga Terbaik adalah Gerakan Sholat

Halaman:

Editor: Yusuf Ariyanto

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah