1. Tentukan tujuan.
Apakah anda ingin mengubah dunia? Apakah anda ingin membentuk opini? Apakah anda ingin menjadi kolumnis? Apakah anda ingin menjadi cerpenis? Apakah anda ingin menjadi novelis? Apakah anda ingin menjadi populer? Apakah anda ingin menjadi seorang idealis? Tanyakan jauh ke kedalaman diri anda apa yang anda inginkan.
2. Jangan percaya menulis adalah bakat.
Baca Juga: Dramatis, Andin Harus Setujui Perjanjian Dengan Aldebaran, Jika Tidak Maka Pisah di Ikatan Cinta
Jangan! Jangan pernah sekali pun anda mempercayainya. Untuk menjadi penulis, anda hanya membutuhkan semangat, motivasi, dan usaha keras untuk tetap berlatih.
Kalau anda dikaruniai bakat, anggap itu sekadar bonus yang dapat dijadikan modal untuk memulai karir kepenulisan anda. Percayalah, dalam setiap diri kita tersimpan potensi menulis sama besar seperti potensi berbicara.
3. Menulis setiap saat, dimanapun dan kapan pun.
Karena anda tidak tahu kapan ide cemerlang anda akan muncul. Suatu saat banyak sekali yang ingin anda tuliskan hingga membuat anda pusing memulainya.
Intensitas menulis yang tinggi diperlukan agar otot-otot menulis kita menjadi terlatih. Semakin banyak berlatih, akan semakin baik pula kinerja otot-otot tersebut.
Baca Juga: Selain Watimpres, Habib Luthfi Kini Diangkat Menteri Agama Fachrul Razi Jadi Penasihatnya