BAGIKAN BERITA - Di dunia ini, setiap orang pasti ingin terbebas dari hutang. Meski demikian, hampir semua orang memilikinya, dari yang jumlahnya hanya puluhan ribu hingga milyaran.
Bukan hanya yang jelas-jelas dikategorikan masyarakat miskin yang tinggal di rumah-rumah petak, para konglomerat yang memiliki beberapa perusahaan pun memilikinya, meski memang kondisi dan peruntukannya berbeda. Utang tetap saja utang.
Bukan hanya negara miskin yang tengah dilanda berbagai krisis, negara adikuasa pun tidak kalah kalah besar utangnya sehingga harus menyediakan sekian banyak anggaran untuk membayar cicilan (utang) tiap tahunnya.
Baca Juga: 9 Kesalahan Komunikasi yang Harus Dihindari Suami Istri dalam Berumah Tangga, No 4 paling Berbahaya
Jika dipraktikkan dengan benar, utang piutang dapat mendatangkan keuntungan, bukan hanya dari segi duniawi tapi juga ukhrawi.
Ya, utang piutang dapat dimaknai lebih dari sekadar proses meminjamkan atau menerima pinjaman dengan konsekuensi pembayaran, baik tunai maupun dicicil, seperti disepakati kedua belah pihak.
Ada tiga hal yang dapat kita dapatkan dari transaksi utang piutang diantaranya.
Baca Juga: 6 Jenis Minyak ini Paling Ideal Untuk untuk Terapi Pijat Tubuh
Pertama, utang piutang sebagai sarana solusi permasalahan keuangan. Daripada terjerat riba rentenir, meminjam uang untuk kebutuhan yang mendesak kepada saudara seiman tentu lebih dianjurkan.