Network
BAGIKAN BERITA - Politikus senior pendiri Partai Ummat Amien Rais menanyakan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), legacy apa yang akan dia tinggalkan untuk rakyat Indonesia setelah Jokowi selesai menjabat kelak?
Pertanyaan tersebut Amien Rais sampaikan melalui unggahan Channel YouTube Amien Rais Official Berjudul Legacy Macam Apa Pak Jokowi? yang diunggah pada Jumat, 12 Februari 2021.
Dirinya memaparkan, perihal Legacy atau warisan. Dia berpendapat bahwa legacy terbagi menjadi dua, yaitu warisan yang bagus dan warisan yang buruk.
Baca Juga: SBY Tanggapi Jokowi yang Minta Dikritik Rakyat: Obat Itu 'Pahit'
Menurut dia, tatkala Jokowi mengakhiri jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia, Legacy dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai peninggalan atau warisan. Legacy itu adalah herittage (warisan).
"Nah karena itu sesungguhnya setiap pemimpin apalagi Presiden dimanapun juga itu akan mesti meninggalkan warisan terutama pemikirian," ucap Amien.
Dia melanjutkan, ada dua jenis herritage, yaitu legacy yang bagus dan yang buruk. Yang palih mudah dipahami bahwa warisan yang berupa pemikiran kemudian performance atau sepak terjang perjuangan seorang tokoh itu lebih akan dikenang jauh dimasa depan.
Dari pada warisan yang sifatnya itu kebendaaan warisan rumah, sawah, ladang, tegalan, hutan dan lain sebagainya.
Baca Juga: LIVE STREAMING Ikatan Cinta Malam Ini, Air Mata Reyna Pecah di Depan Aldebaran dan Andin
"Jadi warisan legacy itu berupa peninggalan, kemudian juga perjuangan seorang tokoh itu akan dikenang jauh bahkan setelah tokoh itu meninggalkan dunia yang fana ini," tambahnya.
Dia menyinggung ucapa Jokowi beberapa waktu yang lalu pernah mengatakan "Saya akan membuat keputusan "gila" demi kehidupan yang lebih bagus buat bangsa dan negara Indonesia.
Amien Rais mempertanyakan kata-kata yang dipilih Jokowi tentang makna "gila" itu menurut menurutnya kurang pas. "Maksudnya itu keputusan tegas keputusan yang mangrotingal, beliau tegas dari pada istilahnya." ujar Amien Rais menjelaskan secara rinci
Amien mengatakan, keputusan gila ini kemudian salah seorang pembantunya, diartikan sebagai Jokowi adalah keputusan yang ia katakan apapun bahkan gila apalagi untuk kepentingan bangsa serta negara dan kepentingan nasional.
Baca Juga: Menyedihkan, Tak Mau Ditinggal Cerai Reyna Bersujud di Pangkuan Aldebaran dan Andin di Ikatan Cinta
"Lantas kenapa tidak bahkan saidword? jadi kata teman dekatnya Jokowi dia mengatakan pak Jokowi itu Man Of Execution lantaran dikaitkan juga beliau ingin eksekusi cepat dan punya keinginan eksekusi cepat. Namun, keingin Jokowi untuk periode kedua cukup jelas yakni meninggalakan sebuah warisan yang bisa bermanfaat bagi seluruh masyarakat," ungkapnya.
"Itu kata sahabat Jokowi, sebagaimana kita ketahui Jokowi mengetikan kata gila itu tapi bermanfaat buat masyarakat I Will Do It kata Jokowi. Kata tersebut dikaitkan dengan tidak adanya periode ketiga dan meninggalkan sebuah legacy yang tidak populis pun akan diambil," ujar dia. ***
