Walaupun lebih banyak tampil di bawah permukaan, Farid diam-diam memainkan peranan penting, utamanya ketika dia mampu meluluhkan hati pimpinan dan elit GAM (yang semula menolak berdialog), sehingga bersedia duduk di meja perundingan.
Perundingan damai Indonesia-GAM akhirnya ditandatangani di Helsinki, Finlandia, Agustus 2005 lalu.
Lebih dari itu, jauh sebelum terlibat dalam perundingan damai dengan GAM, Farid juga ikut berperan sebagai juru runding dalam menyelesaikan persoalan konflik berlatar agama di Poso dan Ambon.***