Network
BAGIKAN BERITA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan bahwa ia menyoroti tanggapan masyarakat terkait pelarangan mudik tahun 2021.
Dilansir Bagikanberita.com dari laman resmi kemenkopmk.go.id, Ia menilai negara Indonesia ini sedang dihadapkan dengan berbagai persoalan, seperti halnya pandemi Covid- 19 ini yang tak kunjung lenyap dan kondusif, belum lagi tanggapan mengenai kebijakan pemerintah yang dianggap kontroversi oleh berbagai kalangan masyarakat yang awan tentang maksud dan tujuan pemerintah.
"Organisasi kepemudaan termasuk Pemuda Muhammadiyah harus memanfaatkan momentum masalah yang ada di Indonesia. Misalnya soal larangan mudik," paparnya saat menutup rangkaian kegiatan Tanwir I Pemuda Muhammadiyah di Manado, Sulawesi Utara, Minggu, 4 Maret 2021.
Baca Juga: Pemkot Bandung Keluarkan Kebijakan Relaksasi Ekonomi, Bisnis Wedding Mulai Bergairah
Ia menilai juga bahwa aktivitas mudik atau pulang kampung mampu mendorong mobilitas orang dari satu daerah ke daerah yang lain, sehingga ini berujung pada peningkatan daya ekonomi yang cukup signifikan, akan tetapi disisi lain, mudik dapat juga berdampak pada semakin merebaknya penyebaran virus corona.
Maka dari itu, tutur mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang mengungkapkan bahwa kebijakan pelarangan mudik yang di sahkan pemerintah ialah sebagai cara upaya dalam menekan penyebaran Covid-19.
"Mudik itu memang untungnya menggerakkan orang untuk menggerakkan roda ekonomi. Tapi nanti kalau covid itu terjadi, biaya penanganan covid itu tidak akan cukup dari keuntungan ekonomi (mudik)," jelasnya.
Baca Juga: Lagi, Kapal Asing Curi Ikan di Laut Indonesia, KKP Tangkap Kapal Milik Vietnam di Laut Natuna Utara
Muhadjir Effendy juga menerangkan bahwa, pemerintah saat ini tengah berupaya berpikir keras dalam menekan pengeluaran untuk kebutuhan akibat penanganan Covid-19. Sehingga ia begitu memperhitungkan antara sektor perdagangan ekonomi dan resiko terkait penanganan Covid-19.
