Pada tahun 1975 Umbu pulang ketanah kelahirnnya di Sumba . Namun tiga tahun kemudian Umbu pindah ke Bali.
Baca Juga: Mati Lampu, Kupang NTT Bagaikan Kota Mati, Masyarakat Rela Bayar Rp5 Ribu Per jam untuk Mengecas HP
Di kota seribu pura ini, ia menjadi redaktur sastra di harian Bali Post dan sekaligus menjadi guru bagi para sastrawan muda Bali.
Di Bali ia berhasil mendidik beberapa muridnya menjadi seorang sastrawan yang cukup terkenal seperti. Putu Fajar Arcana, Cok Sawitri, Oka Rusmini dan Raudal Tanjung Banua.
Bali merupakan tempat yang cocok bagi alumnus Fisipol UGM jurusan Sosiatri ini ia telah tinggal cukup lama di Bali hingga meninggal.
Salah satu prestasi dari Umbu Landu Paranggi sebagai seorang seniman adalah ketika ia mendapatkan Penghargaan Seni pada tahun 2019 dari Akademi Jakarta.
Sedangkan Daniel merupakan teman diskusi Gus Dur di waktu muda. Wawasan Daniel sangat luas apalagi menyangkut demokrasi di Indonesia.
Kabar meninggalnya Daniel Dhakidae karena serangan jantung diketahui dari unggahan akun twitter @andreasharsono.