Bebas Covid-19 Dunia Kembali Normal, Singapura Prediksi Kapan Akan Terjadi

27 Januari 2021, 11:52 WIB
Singapura prediksi pandemi Covid-19 akan berakhir dalam waktu empat hingga lima tahun dan dunia akan normal kembali*/ /Pixabay.com/

BAGIKAN BERITA - Pandemi Covid-19 hingga saat ini masih menjadi wabah diberbagai negara.

Singapura menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang mampu meminimalisasi tingkat penyebaran Covid-19.

Sebelumnya, Singapura juga telah melaksanakan vaksinasi terhadap warganya agar terbebas dari Covid-19.

Baca Juga: Bom Meledak di Sulu Filipina Menewaskan 27 Warga pada 27 Januari 2019

Negara yang merupakan tetangga dekat Indonesia ini memperkirakan bahwa pandemi Covid-19 akan berakhir dalam waktu empat hingga lima tahun lagi.

Sehingga masyarakat global akan bisa menjalani kehidupan normal setelah waktu yang diprediksi Singapura.

Menteri Pendidikan Singapura Lawrence Wong menyampaikan hal tersebut dalam sebuah pidato pada Senin 25 Januari 2021.

Baca Juga: Mengejutkan, Tsunami Besar Akan Terjadinya Tahun 2021 di Asia Tenggara, Begini Ramalan Baba Vanga

Dikutip Bagikan Berita dari Portal Jember malalui Channel News Asia, dalam pidato 30 menitnya tersebut, Lawrence menyoroti masih banyak ketidakpastian yang harus dihadapi dalam beberapa tahun ke depan.

Menurutnya, belum diketahui bagaimana virus corona akan membentuk masyarakat di tahun-tahun mendatang.

"Mematuhi langkah-langkah protokol yang aman seperti memakai masker dan menghindari keramaian akan terus berlanjut untuk tahun ini dan mungkin sebagian besar tahun depan," ujarnya.

Baca Juga: Gempa Bumi Mengguncang Gujarat India, Lebih dari 20.000 Orang Tewas pada 26 Januari 2001

Lawrence mengatakan penemuan vaksin dan pengobatan Covid-19 terus berkembang ke depan. Namun, memastikan seluruh warga dunia mendapatkan vasinasi bukanlah hal yang mudah. Artikel ini telah tayang sebelumnya di Portaljember.com dengan judul Singapura Prediksi Pandemi Covid-19 Akan Berakhir dan Dunia Kembali Normal dalam Waktu 4-5 Tahun

"Tapi untuk memastikan seluruh warga dunia mendapat vaksinasi tidak akan cepat dan mudah," katanya.

Lawrence terus menekankan agar masyarakat Singapura tetap mematuhi protokol kesehatan hingga semua warga di negara menerima vaksin.

Baca Juga: Gempa Berkekuatan 7,1 Skala Richter dan Peringatan Tsunami Bikin Panik Warga Chili hingga Dievakuasi

Singapura sendiri menjadi salah satu negara yang dinilai sukses meredam penularan virus corona. Meski begitu, negara Asia Tenggara itu sempat kewalahan menghadapi gelombang kedua penularan virus yang mirip dengan SARS tersebut.

Vaksinasi massal virus corona telah dimulai di Singapura. Meski begitu, pemerintahan Perdana Menteri Lee Hsien Loong itu sampai sekarang tak mewajibkan warganya untuk vaksinasi corona.

Singapura menyatakan akan melonggarkan pembatasan bepergian bagi mereka yang sudah menjalani vaksinasi.

Baca Juga: Presiden Jokowi Disuntik Vaksin Kedua di Istana: Setelah 2 Jam Baru Terasa Pegal-pegal

Pada Desember 2019, Singapura melakukan vaksinasi terhadap para tenaga medis. Kemudian pekan depan mereka berencana melakukan vaksinasi terhadap kelompok penduduk lanjut usia.

Negara tetangga Indonesia ini menargetkan pasokan vaksin dari Pfizer-BioNTech akan tersedia bagi 5,7 juta penduduk Singapura pada akhir 2021.

Singapura juga tengah melakukan uji klinis terhadap vaksin produksi Moderna dan Sinovac.***(Jansilmi Nur Al-Zia/Portaljember.com)

Editor: Yusuf Ariyanto

Sumber: Portal Jember

Tags

Terkini

Terpopuler