BAGIKAN BERITA - 8 orang termasuk 6 wanita asia di Amerika Serikat (AS) dinyatakan tewas dalam aksi penembakan yang dilakukan oleh seorang pria kulit putih Amerika Serikat pada Selasa 16 Maret 2018.
Penembakan yang dilakukan pria kulit putih tersebut menewasakan 8 orang termasuk 6 wanita asia tersebut terjadi di tiga tempat Panti Pijat berbeda di Atlanta Georgia, AS.
Akibat peristiwa penembakan di AS tersebut, 8 orang tewas termasuk 6 wanita Asia sedangkan dua korban lainnya adalah seorang wanita setempat dan seorang pria kulit putih.
Menurut Kapten Jay Baker dari Departemen Sheriff Cherokee dalam acara jumpa pers, seperti dilansir Reuters, pada Rabu 17 Maret 2021 mengatakan bahwa empat orang tewas dan satu lagi cedera yang kemudian meninggal dunia di Young's Asian Massage di Cherokee, utara Atlanta pada Selasa 16 Maret 2021.
Ditempat panti pijat yang berbeda masih di Atlanta pada tanggal yang sama, polisi menemukan tiga wanita sudah tewas tertembak.
"Saat menyelidiki laporan penembakan awal, petugas dipanggil dari spa kedua di seberang jalan di mana korban lainnya ditemukan tewas karena luka tembak," kata Jay Baker.
Setelah korban meninggal dievakuasi ke rumah sakit, polisi bergerak cepat dan berhasil menangkap tersangka bernama Robert Aaron Long dari Woodstock.
Dia ditangkap pada hari itu juga sekitar pukul 21.30 malam waktu setempat di Crisp County, Georgia, sekitar 150 mil (240 km) selatan Atlanta.
Dalam keterangannya kepada wartawan Kapten Jay Baker sangat yakin bahwa Robert Aaron Long adalah orang yang melakukan penembakan di tiga tempat spa kecantik tersebut.
Seperti diketahui kekerasan terhadap warga negara Amerika Serikat keturunan asia dalam beberapa waktu ini sangat meningkat tajam.
Di berbagai negara bagian termasuk New York, California, dan Texas, orang-orang dari Asia Timur diludahi, ditinju atau ditendang, ditusuk bahkan ada yang dibunuh.
Terlepas dari apa yang dialami seperti kekerasan, perundungan, atau berbagai bentuk pelecehan sosial atau politik yang lebih berbahaya, lonjakan prasangka anti-Asia membuat banyak orang Asia - merujuk pada warga keturunan Asia Timur atau Asia Tenggara - bertanya-tanya apakah mereka pantas menjadi bagian dari masyarakat Amerika.***