Seorang Profesor di sebuah Universitas Ternama, Bunuh Pejabat Partai komunis China dengan Pisau

9 Juni 2021, 19:02 WIB
Ilustrasi, Seorang Profesor di sebuah Universitas Ternama, Bunuh Pejabat Partai komunis China dengan Pisau /pixabay/

BAGIKAN BERITA - Peristiwa pembunuhan yang melibatkan seorang profesor terhadap salah seorang pejabat partai komunis China terjadi di sebuah kampus ternama di Shanghai pada Senin 7 Juni 2021 sore waktu setempat.

Pembunuhan tersebut terjadi di Universitas Fudan di kota Shanghai China dilakukan oleh seorang profesor muda berusia 39 tahun dari marga Jiang dan menewaskan Wang Yongzhen (49) seorang Sekretaris Partai Komunis China.

Profesor tersebut menusuk Wang Yongzhen (49) seorang Sekretaris Partai Komunis China dengan menggunakan pisau.

Baca Juga: Salah Satu Akan Tersenggol, Adei Maluku Utara, Evi Kalimantan Timur dna Sulis NTB akan Berjuang di LIDA Malam

Akibat peristiwa itu, pihak kampus beserta dengan kepolisian membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus yang menghebohkan masyarakat China tersebut.

Seperti dilansir Associated Press, pada Rabu 9 Juni 2021, pihak kepolisian menyatakan bahwa Jiang memiliki dendan kepada Wang Yongzhen dan pelaku telah mengakui perbuatannya. Namun polisi tidak menjelaskan terkait apa dendam yang dimiliki profesor tersebut.

Seperti diketahui, pemerintahan China menempatkan orang-orangnya untuk mengawasi para kampus yang ada di seluruh negerinya.

Baca Juga: Gara-gara BTS Meal Menimbulkan Kerumunan di Semua Gerai McDonal's, Polisi Akhirnya Ikut Bertindak

Tugas dari orang kepercayaan pemerintahan China tersebut adalah mengawasi dan menjaga ideologi komunis dan mencegah penyebaran ideologi barat soal Hak Asasi Manusia dan kebebasan berbicara.

Selain itu, mereka juga mengontrol mahasiswanya untuk tetap setia kepada partai yang berkuasa dan jika melanggar akan diberikan sangsi yang berat.

Sebagai universitas yang masuk 100 ranking dunia, Fudan University mempunyai koneksi yang kuat dengan lembaga-lembaga luar negeri, sehingga harus diawasi secara ketat oleh pemerintah.

Baca Juga: Meski Menggugat Cerai, Kim Kardashian Ucapkan Selamat Ulang Tahun dan Masih Mencintai Kanye West

Namun pengawasan tersebut membuat pihak universitas menjadi tidak nyaman karena kebijakannya akan dibatasi jika bertentangan dengan partai yang berkuasa.***

 

Editor: Ali Bakti

Sumber: Associated Press

Tags

Terkini

Terpopuler