Rakyat Myanmar Dikibulin Junta Militer, Keadaan Darurat akan Dicabut dan Mengadakan Pemilu Agustus 2023

1 Agustus 2021, 15:30 WIB
Rakyat Myanmar Dikibulin Junta Militer, Keadaan Darurat akan Dicabut dan mengadakan pemiilu Agustus 2023 /Reuteurs/Stringers/

AGIKAN BERITA -Rakyat Myanmar kembali harus lama dipimpin junta militer, setelah ada pernyataan baru yang menyatakan bahwa pemilu dan keadaan darurat akan dicabut pada Agustus 2023.

Pernyataan dari junta militer tersebut, membuat demokrasi di Myanmar semakin runyam dan menunjukan kediktatoran dari militer yang sebelumnya mengkudeta pemimpin terpilih, Aung San Suu Kyi.

Selain itu, junta militer telah berbohong kepada rakyat Myanmar yang menyatakan sebelumnya keadaan darurat berlaku satu tahun, setelah mengkudeta Aung San Suu Kyi.

Baca Juga: 12 Ramalan Zodiak Peruntungan Hari Minggu, 1 Agustus 2021, Cek di Sini Apa Zodiakmu?

Seperti dilansir AFP pada Minggu 1 Agustus, pemimpin junta militer Min Aung Hlaing dalam pidatonya yang disiarkan secara luas di televisi nasional mengatakan bahwa ia akan mengadakan pemilu baru dan mencabut keadaan darurat pada Agustus 2023.

"Kami akan menyelesaikan ketentuan keadaan darurat pada Agustus 2023."ucap Min Aung Hlaing.
Ia juga optimis bahwa pemilu yang akan datang tidak akan ada hambatan atau kegagalan.

"Saya berjanji untuk mengadakan pemilihan multipartai tanpa kegagalan," sambungnya.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta RCTI, Minggu 1 Agustus 2021: Elsa Gemetar Tak Mau Ditangkap Polisi, Aldebaran Bereaksi

Sebagai informasi, Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang dipimpin Aung San Suu Kyi meraih kemenangan dalam pemilihan umum 8 November 2021 lalu.

Pemilihan umum ini merupakan yang kedua sejak berakhirnya pemerintahan junta militer langsung pada tahun 2011.

Namun pemilihan tersebut dituduh oleh kalangan militer sebagai pemilihan yang penuh kecurangan, meskipun sempat dibantah oleh komisi pemilihan setempat, namun pada Senin 1 Februari 2021 lalu, Aung San Suu Kyi tetap dikudeta oleh junta militer.

Baca Juga: Lolosnya Keluarga Ayu Ting Ting Ke Bojonegoro untuk Mendatangi Penghina Cucunya, Dipertanyakan Anggota Dewan

Menurut kelompok pemantau lokal, lebih dari 900 orang tewas terkait tindakan kekerasan berdarah yang menentang kepemimpinan junta.

Selain itu, penyebaran virus COVID-19 semakin memperparah kondisi Myanmar, dengan banyak rumah sakit kosong lantaran para tenaga medis melawan junta.

Bank Dunia memprediksi perekonomian Myanmar akan turun 18 persen tahun 2021 ini akibat kerusuhan yang dipicu kudeta dan penyebaran virus Corona.***

Editor: Ali Bakti

Sumber: AFP

Tags

Terkini

Terpopuler