BAGIKAN BERITA – Pasca pendudukan Taliban di Ibu Kota Afghanistan, Kabul, Amerika secara bertahap mengevakuasi warga negaranya yang berada di Kabul.
Selain warga negara, Amerika juga mengevakuasi tentaranya yang masih tertinggal di Afghanistan.
Namun, setelah 31 Agustus mendatang, Amerika akan menunda penarikan evakuasi dari Kabul. Australuas sendiri menawarkan bantuan kepada Amerika untuk mengevakuasi warganya.
Presiden AS Joe Biden pekan lalu mengatakan pasukan AS kemungkinan bertahan di Afghanistan hingga melewati batas waktu 31 Agustus untuk mengevakuasi warga Amerika.
Australia sendiri telah mengevakuasi sekitar 1.000 warganya dan warga negara Afghanistan dari Kabul dalam sepekan terakhir.
Payne menyatakan Australia siap mendukung penerbangan penyelamatan lebih lanjut.
Baca Juga: Disinyalir Motif Ekonomi, China Dekati Taliban karena Afghanistan Miliki Kekayaan Tambang Melimpah
"Kami menjadi bagian dari pembahasan itu dan jika evakuasi diperpanjang, kami pastinya siap mendukung operasi lanjutan di Bandara Internasional Hamid Karai," kata Payne kepada wartawan di Canberra.
Payne tidak menjelaskan secara spesifik apakah 250 personel militer yang diterjunkan oleh Australia akan tetap bertahan jika evakuasi diperpanjang.
Pemerintah Australia berada di bawah tekanan untuk mempercepat penyelamatan warga negara Australia, juga para warga Afghanistan yang bekerja untuk negara tersebut selama dua kekade keterlibatan Australia di Afghanistan.
Baca Juga: Kartu Prakerja Menjadi Contoh Baik untuk Program Berskala Nasional, Ini Alasannya
Namun, Perdana Menteri Scott Morrison memperingatkan bahwa Australia sepertinya tidak dapat membantu semua warga Afghanistan yang telah memberikan bantuan.
Australia menawarkan 3.000 visa untuk warga Afghanistan --yang pergi menyelamatkan diri-- dari program visa kemanusiaan Australia sebanyak 13.750 per tahun.
Australia menjadi bagian dari pasukan internasional pimpinan NATO yang memerangi Taliban dan melatih pasukan keamanan Afghanistan selama bertahun-tahun setelah kelompok itu digulingkan pada 2001.
Lebih dari 39.000 personel militer Australia bertugas di Afghanistan dan 41 personel di antaranya tewas di negara tersebut.***