Mengenang Sejarah Kelam Demokrasi di Mesir

- 12 Desember 2020, 09:47 WIB
Ilustrasi Piramid di Mesir.
Ilustrasi Piramid di Mesir. /Pixabay

Mereka tidak mau menerima kekuatan Islam berkuasa dan mengelola negara secara terbuka. Mereka menggunakan isu ekonomi dan ingin menjatuhkan Presiden Muhammad Mursi dengan isu ekonomi.

Padahal, Muhammad Mursi baru berkuasa satu tahun. Sementara itu, cadangan devisa negara habis dikuras saat rezim militer di bawah Hosni Mubarak dan Ahmad Safiq berkuasa.

Sebelumnya, devisa Mesir sebesar $38 miliar dolar. Saat Mursi memegang kekuasaan, hanya tinggal $13 miliar dolar! Faktanya, Presiden Mursi yang merupakan presiden pertama hasil demokrasi dan pemilihan umum, kemudian memenangkan pemilihan.

Baca Juga: CATAT, Ikatan Cinta RCTI Malam ini Ganti Jam Tayang, Ini Alasannya

Akan tetapi, sekarang ingin dijatuhkan oleh kekuatan sekuler, liberal, dan nasionalis yang membentuk Front Nasional yang dipimpin Mohamad el-Baradei.

Langkah yang dilakukan oleh Mursi sangat jelas, menata konstitusi Mesir yang lebih menjamin hak-hak dasar rakyat Mesir serta mengakhiri dominasi militer yang sudah berkuasa hampir lebih 60 tahun di Mesir.

Mursi mengubah konstitusi Mesir dan menjadikan Syariah Islam sebagai sumber hukum tertinggi di Mesir.

Inilah sebenarnya yang menjadi pangkal sikap kelompok sekuler, liberal, dan nasionalis menolak Mursi dan ingin menjatuhkannya.

Pemerintahan Mursi tak berlangsung lama. Ia dikudeta oleh Menteri Pertahanan yang ia angkat Abdul Fattah al-Sisi pada 2013.

Baca Juga: Jadwal Bola dan Siarang Langsung 12-14 Desember: Derby Dua Tim Besar di Liga Inggris dan Spanyol

Halaman:

Editor: Ahmad Taofik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x