Mengenang Sejarah Kelam Demokrasi di Mesir

- 12 Desember 2020, 09:47 WIB
Ilustrasi Piramid di Mesir.
Ilustrasi Piramid di Mesir. /Pixabay

Dua hari setelah Panglima Militer Mesir Jenderal Abdel Fattah al-Sisi memberikan ultimatum kepada presiden Mesir pertama yang dipilih secara demokratis, Mohammed Mursi untuk menyelesaikan krisis 30 Juni 2013. Al-Sisi memerintahkan penangkapan Mursi.

Pada akhir Desember 2013 Ikhwanul Muslimin resmi menjadi ditetapkan sebagai kelompok teroris.

Keputusan ini diambil setelah bom bunuh diri di markas polisi di Mansoura yang menewaskan 16 orang dan melukai lebih dari 100 orang.

Sejak saat itu semua pejabat tinggi Ikhwanul Muslimin ditangkap. Human Rights Watch melaporkan sejak Mursi digulingkan terjadi penindakan keras yang dilakukan al-Sisi terhadap pengunjuk rasa, musuh politiknya, jurnalis independen dan pembela hak asasi manusia.

Baca Juga: 'SAVAGE!' JB GOT7 Ingin Coba Rambut Setengah Botak, BamBam Komentar Begini

Human Rights Watch mengatakan mereka menemukan penyiksaan di Mesir dilakukan secara sistematik, menyeluruh dan tampaknya melanggar hak asasi manusia.

Akhirnya pada 17 Juni 2019, mantan presiden Mesir Muhammad Mursi meninggal dunia. Presiden pertama Mesir yang terpilih lewat jalur Demokrasi ini tidak meninggal di rumah atau bersama keluarga.

Mursi meninggal dalam persidangan yang dinilai bernuansa politik. Politikus Ikhwanul Muslimin itu sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun nyawanya tidak tertolong. 

Namun, walaupun sudah meninggal dunia, sosok Mursi masih tetap dikenang dan dijadikan ikon perjuangan bagi umat Islam dalam menegakkan demokrasi di penjuru dunia. ***

Halaman:

Editor: Ahmad Taofik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x