Network
BAGIKAN BERITA - Twitter akhirnya memutus secara total akun Donald Trump dan tidak akan mengizinkan lagi membuat akun baru meski dia mencalonkan diri menjadi Presiden Amerika Serikat kembali.
Pihak Twitter kecewa kepada Donald Trump karena telah memanfaatkan Twitter sebagai alat propaganda untuk melakukan kerusuhan di gedung Capitol Hill beberapa waktu yang lalu.
Cuitan Donald Trump di Twitter yang mengajak kepada pengikutinya untuk mengajukan unjuk rasa berujung kerusuhan tersebut. Berakibat 4 orang tewas, 2 diantaranya polisi, 52 orang ditangkap dan 2 pejabat gedung putih mengundurkan diri.
Seperti dilansir AFP Menurut kepala keuangan twitter, Ned Segal pada Kamis 11 Februari 2021 mengatakan bahwa penghapusan tersebut dilatarbelakangi kekerasan di Gedung Capitol Hill pada 6 Januari lalu.
"Kebijakan kami dirancang untuk memastikan bahwa orang tidak menghasut kekerasan," kata Segal.
"Dan jika ada yang melakukan itu, kami harus menghapus mereka dari layanan dan kebijakan kami tidak mengizinkan orang itu untuk kembali," tambahnya.
Baca Juga: Curhatan Zaskia Adya Mecca, Melihat Anaknya Demam untuk Pertama Kali: Patah Hati Rasanya!
Sebelumnya pihak twitter di akun resminya telah membekukan akun@realDonaldTrump.
Keputusan itu dibuat Twitter setelah melihat secara cermat cuitan terbaru akun @realDonaldTrump yang bisa memicu kekerasan lanjutan, "kami secara permanen menangguhkan akun itu terkait risiko bisa jadi pemicu kekerasan lebih lanjut," tulis Twitter.
Selain Twitter aplikasi lain seperti facebook ikut melarang Trump untuk menggunakan aplikasinya karena insiden yang memalukan tersebut.
