BAGIKAN BERITA - Pangkalan Militer Amerika Serikat (AS) di Ain al-Asad di Provinsi Anbar Irak bagian barat kembali diserang 10 Roket yang mengakibatkan 1 orang kontraktor sipil tewas.
Pangkalan militer AS yang diserang roket tersebut merupakan tempat berkumpulnya pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat dan militer Irak dalam menghadapi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Menurut Juru bicara koalisi pimpinan AS, Kolonel Wayne Marottoseperti dilansir AFP pada Rabu 3 Maret 2021 mengatakan bahwa ada 10 roket yang mengenai pangkalan militer itu pada Rabu hari ini, sekitar pukul 07.20 waktu setempat.
Melihat selongsongan roket yang ditembakan ke arah pangkalan militer tersebut, menurut pihak militer, roket tersebut merupakan artileri kaliber 122 mm model Arash buatan Iran.
Kematian kontraktor sipil tewas karena serangan roket ini menjadi yang ketiga selama beberapa minggu terakhir.
Dalam serangan ini belum ada pihak yang bertanggung jawab, tapi pihak Amerika Serikat menduga milisi pro Iran yang melakukannya.
Seperti diberitakan sebelumnya, serangan roket yang ditujukan kepada militer Amerika Serikat beberapa waktu yang lalu, sangat berdampak kepada moral pasukan amerika dan merupakan serangan yang paling berbahaya dalam kurun satu tahun belakangan ini.
Pada serangan itu, Saraya Awliya al-Dam sebuah milisi yang pro terhadap Iran yang menjadi musuh utama Amerika Serikat mengaku bertanggung jawab atas serangan yang ditujukan kepada pangkalan Amerika Serikat yang berada di bandara dekat kota Erbil tersebut.
Menurut berita yang dikutip dari twitter pada Selasa 16 Februari 2021, juru bicara koalisi Amerika Serikat mengatakan serangan tiga roket yang terjadi pada Senin lalu itu menyasar pasukan koalisi Amerika Serikat di Erbil ibukota Kurdi dekat dengan bandara.
Bandara dilaporkan ditutup dan penerbangan dihentikan karena masalah keamanan.
Jurnalis Reuters melaporkan bahwa dia mendengar beberapa ledakan keras dan melihat kebakaran terjadi di dekat bandara.
Sebagai informasi serangan-serangan yang terjadi belakangan ini ke pangkalan militer Amerika Serikat berawal dari kematian jenderal Iran oleh serangan drone AS yang menewaskan jenderal top Iran Qassem Soleimani dan dan pendiri Kateeb Hazbollah, Abu Mahdi Al-Muhandis.
Kemudian direspon oleh Kateeb Hesbollah yang berhubungan dekat dengan Iran dengan menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di Irak. Namun AS kemudian melakukan serangan balasan yang menewaskan 25 pejuang kelompok itu.
Para pendukung Kateeb Hebollah kemudian mengepung kedutaan AS di Baghdad. Mereka menerobos batas luarnya dan melakukan pelanggaran yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Iran juga kemudian melakukan serangan sendiri untuk merespons pembunuhan Soleiman. Iran menembakkan rentetan rudal balistik di Pangkalan Militer AS di Ain Al-Asad di Irak Barat pada 8 Januari lalu.
Pada serangan tersebut tidak ada korban jiwa, tetapi 100 pasukan Amerika Serikat mengalami cedera otak traumatik.***