Waduh! Karena Membakar Foto Raja Thailand Seorang Aktivis dan Musisi Ini, Terancam Hukuman Penjara 15 Tahun

- 3 Maret 2021, 14:59 WIB
Raja Thailand dan selirnya, Sineenat “Koi” Wongvajirapakdi.
Raja Thailand dan selirnya, Sineenat “Koi” Wongvajirapakdi. /instagram.com/sineenat2528

BAGIKAN BERITA - Aktivis dan musisi bernama Chaiamorn "Ammy" Kaewwiboonpan (32) ditangkap polisi Thailand atas tuduhan melakukan pembakaran foto Maha Vajiralongkorn yang juga merupakan Raja Thailand.

Chaiamorn Kaewwiboonpan ditangkap oleh Polisi di di Provinsi Ayutthaya pada Minggu 28 Februari 2021 di depan penjara Bangkok.

Dengan ditankapnya Chaiamorn Kaewwiboonpan berarti sudah ada 4 orang aktivis terkenal yang sudah ditangkap polisi Thailand atas tuduhan menghina kerajaan Thailand.

Baca Juga: Wow! Wanita Asal Thailand Ini Akan Kaya Mendadak, Tidak Sengaja Menemukan Ambergris Senilai Rp3,7 miliar

Akibat tindakan tersebut Chaiamorn Kaewwiboonpan terancam hukuman maksimum sampai 15 tahun penjara jika terbukti bersalah atas pelanggaran yang telah dilakukannya.

Menurut Kepala Kepolisian Bangkok, Pakapong Pongpetra, dalam konferensi pers yang dilansir Reuters, pada Rabu 3 Maret 2021 disebutkan bahwa polisi memiliki bukti kuat tentang keterlibatan Chaiamorn Kaewwiboonpan dalam kasus penghinaan raja.

"Kita memiliki saksi dan bukti forensik," ungkap Pakapong Pongpetra kepada para wartawan
Pada saat ini Chaiamorn Kaewwiboonpan berada di rumah sakit untuk mendapat perawatan dari dokter, tetapi polis membantah telah mencederai aktivis tersebut.

Baca Juga: Pesan Bijak Shireen Sungkar Mengenai Sholat Dhuha dan Keutamaanya Setelah Mark Sungkar Tersandung Korupsi

Seperti diketahui Insiden itu terjadi sehari sebelum pengunjuk rasa Thailand berbaris di pangkalan militer di Bangkok pada hari Minggu untuk meminta raja agar menyerahkan komando langsung dari unit militer yang bertempat di sana.

Gerakan protes yang dipimpin pemuda bangkit untuk menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha, mantan pemimpin junta. Para demonstran juga telah melanggar tabu dengan menyerukan reformasi monarki yang kuat.

Halaman:

Editor: Ali Bakti

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x