Tak Manusiawi, Pasukan Tentara dan Polisi Myanmar Bubarkan Massa dengan Cara seperti Ini

- 19 Maret 2021, 16:59 WIB
Ilustrasi demonstrasi*/
Ilustrasi demonstrasi*/ /Pixabay.com/

BAGIKAN BERITA - Pasukan tentara dan polisi Myanmar membubarkan massa yang melakukan demonstrasi.

Usai digulingkan, anggota parlemen Myanmar protes ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dan beri jalan untuk tuntaskan kejahatan HAM di negara ini sejak 1 Februari 2021.

Semua militer dan polisi Myanmar telah gunakan taktik kekerasan yang sangat meningkat upaya menghentikan demonstrasi para pendukung pemimpin yang terpilih dan sedang ditahan Aung San Suu Kyi, namun upaya yang mereka lakukan hari Jumat ini tak berbuah hasil, kerumunan pun tak dapat dihindari.

Baca Juga: Myanmar Makin Memanas, 224 Warga dan 3 Orang Pasukan Keamanan Tewas Serta 2.258 Ditangkap dalam Kerusuhan

Peristiwa kerusuhan di Myanmar yang berminggu-minggu mengakibatkan 244 orang meninggal dunia. Catatan kematian lain pun berada di kota Monywa dan Bago Kamis, 18 Maret 2021.

Perwakilan Myanmar untuk PBB, memutuskan hubungan dengan junta, dikatakan bahwa anggota parlemen yang digulingkan sedang mencari cara dan minta pertanggung jawaban atas kudeta.

“ICC adalah salah satunya,” tutur Kyaw Moe Tun dalam sebuah acara di New York.

Baca Juga: Setelah Terus Ditembaki Junta Militer, Demonstran Myanmar Lakukan Perlawanan dengan Ketapel dan Bom Molotov

“Kami bukan negara pihak di ICC, tetapi kami perlu mengeksplorasi cara dan sarana untuk membawa kasus ini ke ICC,” imbuhnya.

Di Jenewa, para pakar hak asasi manusia PBB mengutuk penggusuran paksa, penahanan sewenang-wenang dan pembunuhan pengunjuk rasa pro demokrasi.

Seorang juru bicara junta mengatakan pasukan keamanan telah menggunakan kekuatan hanya jika diperlukan.

Baca Juga: Kelompok Biksu Buddha Myanmar Mengutuk Keras Penyiksaan dan Pembunuhan Warga Sipil Tak Berdosa oleh Militer

Kepolisian Yangon perintahkan orang-orang untuk bersihkan barikade pendemo hari Jumat ini, seperti pengunjuk rasa di kota kedua Mandalay, pusat kota Aungban, Myingyan dan kota timur Myawaddy.

Aparat kepolisian menembaki dengan gas air mata di Aungban dan terjadi konfrontasi di Myawaddy, beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Akibat gejolak kerusuhan yang berkepanjangan, ratusan warga Myanmar telah kabur dari kota sejak kudeta dan berlindung di daerah milisi etnis minoritas perbatasan Thailand.

Baca Juga: Ribuan Penduduk Myanmar Tinggalkan Pinggiran Kota Yangon karena Tindakan Keras Militer, UE Siapkan Sanksi

Tak hanya ke perbatasan Thailand saja, mereka pun turut melarikan diri melintasi perbatasan barat ke India.

Panglima TNI turut prihatin kepada situasi Myanmar

Kegaduhan yang dialami negara Myanmar mengundang simpatik Panglima TNI, Hadi Tjahjanto, ia menyatakan keprihatinannya atas situasi di Myanmar yang tak kunjung mereda.

Baca Juga: Imbas Kegaduhan di Myanmar, Sekitar 400 Warganya Termasuk Polisi dan Petugas Damkar Mengungsi ke India

Indonesia telah memimpin upaya diplomatik di Asia Tenggara untuk menyelesaikan krisis, tetapi pertemuan regional 3 Maret yang dikoordinasikan gagal mencapai kemajuan.

Padahal Indonesia sendiri telah memimpin upaya diplomatik di Asia Tenggara guna memuntaskan krisis, namun sayangnya pertemuan regional 3 Maret gagal mencapai kemajuan.

Sanksi Uni Eropa

Atas gejolak yang dialami negara Myanmar, Uni Eropa akan jatuhkan sanksi kepada tokoh militer hari Senin nanti.

Baca Juga: Mengerikan, 39 Orang Tewas di Myanmar Saat Pabrik-pabrik China Terbakar

Sanksi yang dikeluarkan UE diharapkan dapat mengikuti keputusan AS bulan lalu untuk menargetkan militer dan kepentingan bisnisnya.***

Editor: Yusuf Ariyanto

Sumber: Routers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah