Seperti diketahui, Mesir memiliki salah satu jaringan kereta api tertua dan terbesar di kawasan Timur Tengah. Masyarakat Mesir telah lama mengeluhkan masalah transportasi, terutama soal jaringan kereta api yang didirikan pada abad ke-19 itu.
Selain itu, angka kasus kecelakaan transportasi di Mesir, terutama kereta api, menunjukkan jumlah yang luar biasa.
Pada 2017 Badan Statistik Nasional Mesir mengatakan, ada sebanyak 1.793 kecelakaan kereta api terjadi di Mesir. Angka itu naik dari 1.249 kasus kecelakaan pada 2016.
Kecelakaan kereta api paling mematikan di Mesir terjadi pada Februari 2002. Ketika itu, sekitar 360 orang tewas dalam kebakaran yang terjadi di atas kereta api yang padat penumpang di selatan Kairo.
Pada Tahun 2019 kecelakaan terjadi di stasiun utama di ibukota Mesir, Kairo, saat sebuah lokomotif menabrak pembatas di dekat peron. Ledakan dan api yang menyambar telah menewaskan setidaknya 25 orang dan 47 lainnya luka-luka.
Sehari setelah kecelakaan, Presiden Mesir Abdel Fattah El Sisi mengatakan pemerintah membutuhkan sekitar 14 miliar dolar untuk merombak jaringan kereta api di negara itu. Karena selama beberapa dekade, tarif kereta di Mesir telah disubsidi pemerintah.
Namun, ia mengatakan bahwa melakukan hal itu tanpa menghilangkan subsidi dari semua barang dan jasa tidak akan pernah menghasilkan sesuatu yang bertahan lama.