Namun melalui juru bicanya, Zabihullah Mujahid mereka membantah dan menuduh kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) berada di balik pengeboman tersebut.
Seperti diketahui, Ibu kota Afganistan, Kabul menetapkan siaga tinggi, setelah pada April lalu pemerintah AS secara resmi menarik pasukannya.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan awal bulan ini bahwa semua pasukan Amerika akan meninggalkan Afghanistan pada peringatan 20 tahun serangan 11 September.
Meski demikian, Joe Biden mengatakan bahwa Washington akan terus mendukung pemerintah Afghanistan.
Biden menambahkan, pekerjaan diplomatik dan kemanusiaan AS masih akan terus berlanjut. Namun, AS tidak akan terlibat di Afghanistan secara militer.***