Timur Tengah Kembali Bergejolak, Hezbollah Siap Berperang Lawan Israel

- 8 Agustus 2021, 21:00 WIB
Timur Tengah Kembali Bergejolak, Hezbollah Siap Berperang Lawan Israel
Timur Tengah Kembali Bergejolak, Hezbollah Siap Berperang Lawan Israel /pixabay/

BAGIKAN BERITA - Konflik Timur Tengah yang sudah berlangsung puluhan tahun kembali bergejolak setelah Hizbollah menyatakan siap berperang melawan Israel.

Sikap Hezbollah yang menyatakan siap perang dengan Israel dikarenakan negara Yahudi tersebut telah melakukan serangan udara di wilayah Lebanon pada Kamis 5 Agustus 2021.

Serangan Israel itu kemudian dibalas Hezbollah yang menyasar sejumlah wilayah di dekat Dataran Tinggi Golan Israel dan setelah itu dibalas dengan serangan tembakan artileri.

Baca Juga: Profil dan Biodata Miss Moscow 2015 Oksana Voevodina Tolak Nafkah Rp21 Juta Per Bulan dari Sultan Kelantan

Jual-beli serangan itu membuat Hezbollah yang didukung Iran meradang, melalui pemimpinnya Hassan Nasrallah, menyatakan siap berperang dengan Israel.

"Kami tidak mau perang dan kami tidak ingin menuju perang, namun kami siap berperang jika terpaksa,”ujar Hassan Nasrallah, seperti dikutip redaksi Bagikan Berita dari Al Jazeera, pada Minggu 8 Agustus 2021.

Selain itu Hassan Nasrallah mengatakan bahwa setiap serangan udara Israel di Libanon akan mendapat balasan.

Baca Juga: Mudah Sekali, Login eform.bri.co.id dan banpresbpum.id untuk Cek BLT UMKM atau Banpres BPUM Rp 1,2 Juta

“Kami ingin memberi bahwa setiap serangan udara yang dilakukan angkatan udara Israel di Lebanon pasti akan mendapat balasan,” tuturnya pemimpin Hezbollah.

Seperti diketahui, Israel dengan Hezbollah pernah berkonflik hebat pada tahun 2006 yang menewaskan lebih dari 1.000 orang warga sipil Lebanon.

Sedangkan di pihak Israel, kehilangan 150 orang warganya yang sebagian besar adalah tentara yang berada di garis depan.

Baca Juga: Sikap Ayah Rozak Berubah 180 Derajat, Kini Malah Bungkam Tak Mau Tanggapi Petisi Boikot Ayu Ting Ting dari TV

Namun perang tersebut akhirnya berakhir pada 14 Agustus 2006 setelah PBB turun tangan menengahinya.***

Editor: Ali Bakti

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah