Wabah Baru Muncul di China, Bakteri Brucellosis Telan 3.245 Korban

- 19 September 2020, 14:49 WIB
Ilustrasi bakteri Brucellosis.
Ilustrasi bakteri Brucellosis. /Istimewa /

BAGIKAN BERITA - Wabah baru diidentifikasi muncul dari bagian barat laut China, Kota Lanzhou, Ibu Kota Provinsi Gansu. 

Wabah ini merupakan bakteri Brucellosis akibat kebocoran pabrik biofarmasi. 

Akibatnya, dilaporkan sudah ada 3.245 warga yang terjangkit penyakit ini. 

Sementara itu, laporan lainnya menyebutkan sebanyak 1.401 orang lainnya telah dites sebagai awalan positif, meskipun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Baca Juga: Link Live Streaming YouTube Persib: Uji Coba Lawan Bandung United dan Majalengka FC, Saksikan Sore

Secara total, pihak berwenang telah menguji 21.847 orang dari 2,9 juta penduduk kota.

Dilansir BAGIKAN BERITA dari Reuters via Portal Surabaya, Kamis (17/9/2020), Komisi Kesehatan Lanzhou yang berada di Ibu Kota Provinsi Gansu memastikan, 3.245 orang dinyatakan sudah terjangkit penyakit Brucellosis. Penyakit ini sering kali disebabkan oleh kontak dengan hewan ternak yang membawa bakteri Brucella.

Dalam laporannya Reuters menuliskan, Komisi Kesehatan Lanzhou juga mengumumkan bahwa sebanyak 11 rumah sakit umum akan memberikan pemeriksaan rutin dan gratis bagi pasien yang terinfeksi.

Laporan tersebut tidak memberikan rincian tambahan tentang kompensasi untuk pasien, kecuali akan diluncurkan secara bertahap mulai Oktober.

Menurut Komisi Kesehatan Lanzhou, wabah ini berasal dari bocornya pabrik farmasi bilogis Zhongmu Lanzhou yang terjadi antara akhir Juli hingga akhir Agustus tahun lalu.

Baca Juga: Sinopsis Bawang Putih Berkulit Merah Episode 156 di ANTV Malam Ini Sabtu 19 September, Anna Curiga

Saat itu, pabrik biofarmasi tersebut sedang memproduksi vaksin Brucella untuk hewan, ternyata pabrik tersebut menggunakan disinfektan dan pembersih yang diketahui sudah kadaluwarsa. Artinya, tidak semua bakteri dibasmi dalam limbah gas.

Artikel Ini Sebelumnya Telah Tayang di Portal Surabaya dengan Judul: 3.245 Orang Terjangkit Bakteri Brucellosis Akibat Bocornya Pabrik Biofarmasi di China

Dari gas limbah yang sudah terkontaminasi ini, akhirnya membentuk aerosol yang mengandung bakteri dan bocor ke udara, kemudian terbawa angin ke Institut Penelitian Hewan Lanzhou, tempat wabah pertama kali melanda.

Orang-orang yang berada di institut tersebut mulai melaporkan infeksi pada November 2019 lalu, dan setelah itu dengan cepat meningkat.

Baca Juga: Sebanyak 12,3 Juta Orang Terima Bantuan Program Kartu Prakerja, Pastikan Cek Email Anda Sudah Terima

Sementara itu, dari laporan kantor berita pemerintah China Xinhua, setidaknya 181 orang di institut itu telah terinfeksi Brucellosis pada akhir Desember.

Pasien yang terinfeksi lainnya termasuk mahasiswa dan anggota fakultas Universitas Lanzhou.

Selain di Lanzhou, wabah itu bahkan menyebar ke provinsi Heilongjiang, di ujung paling timur laut Cina. Sebanyak 13 kasus positif ditemukan pada pekerja di lembaga dokter hewan pada Agustus.

Beberapa bulan setelah wabah, pejabat provinsi dan kota meluncurkan penyelidikan kebocoran di pabrik. Pada Januari, pihak berwenang telah mencabut izin produksi vaksin untuk pabrik tersebut dan mencabut nomor persetujuan produk untuk dua vaksin Brucellosis.

Baca Juga: BTS Merayakan Hari Pemuda Pertama Korea, Beri Hadiah Khusus Akan Dibuka Tahun 2039

Sebanyak tujuh nomor pengesahan produk obat hewan juga dibatalkan di pabrik yang mengalami kebocoran tersebut. Pada Februari, pabrik mengeluarkan permintaan maaf publik dan mengatakan telah menghukum berat delapan orang yang dianggap bertanggung jawab atas insiden tersebut.**

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: Portal Surabaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah