Presiden Turki Erdogan Buat Kuping Dubes Israel Kepanasan Hingga Walk Out Sidang Umum PBB

- 23 September 2020, 15:42 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan /AFP/

BAGIKAN BERITA - Presiden Turki Recep Recep Tayyip Erdogan menyampaikan pidato di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) ke-75 di Meksiko, Amerika Serikat, Selasa, 23 September 2020. 

Erdogan mengkritik keras keras Israel yang menjajah Palestina. Erdogan mengecam kebijakan "penindasan, kekerasan, dan intimidasi" Israel terhadap Palestina dalam pidato yang telah direkam sebelumnya.

Rekaman pidato itu pun membuat kuping Wakil Tetap Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Gilad Erdan panas. 

Baca Juga: Ini Dia Sosok Wanita Asal Bandung Yang Viral Foto KTP-nya Cantiknya Kebangetan

Erdan tiba-tiba pergi meninggalkan ruangan sidang. 

"Tangan kotor itu yang menjangkau privasi Yerusalem, di mana tempat-tempat suci tiga agama besar hidup berdampingan, terus meningkatkan kekurangajarannya. Rakyat Palestina telah menentang kebijakan penindasan, kekerasan, dan intimidasi Israel selama lebih dari setengah abad," kata Erdogan dikutip Bagikan Berita dari Antara, Rabu.

Lebih jauh Erdogan mengatakan bahwa atas penolakan dokumen penyerahan, yang coba diberlakukan di Palestina dengan nama Kesepakatan Abad Ini, Israel kali ini mempercepat upayanya untuk "memiliki jalur dalam" dengan bantuan kolaboratornya---mengacu pada rencana jalur belakang AS untuk mencapai penyelesaian damai antara Palestina dan Israel yang bertujuan untuk mendirikan negara Palestina di Gaza saja.

Baca Juga: Jaksa Pinangki Malasari Didakwa Menerima Suap 500 ribu dolar AS atau Rp.7,4 Miliar dari Joko Tjandra

Ia menegaskan bahwa Turki tidak akan mendukung "rencana apa pun yang tidak disetujui oleh rakyat Palestina."

"Partisipasi beberapa negara di kawasan dalam permainan ini tidak berarti apa-apa selain melayani upaya Israel untuk mengikis parameter dasar internasional. Negara-negara itu telah menyatakan niat mereka untuk membuka kedutaan besar di Yerusalem, yang melanggar resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan hukum internasional, hanya membuat konflik semakin rumit dengan tindakan mereka," tutur Erdogan.

Dia menekankan bahwa konflik hanya dapat diselesaikan dengan pembentukan negara Palestina yang "merdeka, berdaulat, dan bersebelahan" berdasarkan perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Baca Juga: Jadwal Acara Indosiar Hari Ini Rabu 23 September 2020, Ada Live Konser LIDA 2020 Top 4 Malam Ini

"Mencari solusi selain ini adalah sia-sia, sepihak dan tidak adil," kata Erdogan. ***

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x