Hina Nabi Muhammad, Mahasiswa Iran Gelar Aksi Protes Minta Dubes Prancis Diusir dan Boikot Produknya

- 29 Oktober 2020, 20:33 WIB
Hina Nabi Muhammad, Mahasiswa Iran Gelar Aksi Protes Minta Dubes Prancis Diusir dan Boikot Produk Prancis  (ANTARA/via REUTERS/OFFICIAL PRESIDENTIAL WEBSITE/TM/aa)
Hina Nabi Muhammad, Mahasiswa Iran Gelar Aksi Protes Minta Dubes Prancis Diusir dan Boikot Produk Prancis (ANTARA/via REUTERS/OFFICIAL PRESIDENTIAL WEBSITE/TM/aa) /

BAGIKAN BERITA -Aksi protes dan kecaman terhadap majalah Charlie Hebdo yang membuat kariakatur nabi Muhammad SAW dan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menghina umat Islam mulai meluas khususnya di negara berpenduduk mayoritas Muslim seperti di Iran.

Sejumlah besar mahasiswa Iran berkumpul di depan Kedutaan Besar Prancis di ibu kota Iran pada Rabu guna memprotes pernyataan yang menghina Islam baru-baru ini oleh Presiden Prancis dan majalah Charlie Hebdo yang membuat karikatur nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Kecaman Demi Kecaman Untuk Presiden Prancis Emmanuel Macron, Hidayat Nur Wahid: Ini Pelanggaran HAM

Dalam aksi unjuk rasa tersebut, mereka membawa poster dan spanduk bertuliskan pesan tegas serta meneriakkan slogan yang menentang Presiden Prancis Emmanuel Macron dan majalah Charlie Hebdo yang telah menghina umat islam dengan bikin cover karikatur nabi Muhammad.

Aksi protes damai tersebut berlangsung selama beberapa jam, di mana massa menuntut permintaan maaf tanpa syarat dari Presiden Macron dan pejabat Prancis lainnya.

Massa juga mendesak pengusiran duta besar Prancis di Teheran dan pemboikotan terhadap produk Prancis sebagai bentuk protes sikap acuh tak acuh terhadap sentimen agama Muslim.

Baca Juga: Majalah Charlie Hebdo Hina Nabi Muhammad, PBB Minta Presiden Prancis Tidak Hina Simbol Agama

"Mereka terus melakukan itu dan kami terus menentangnya. Namun kini saatnya untuk mengambil sikap dan mengajari mereka ajaran yang baik," kata Reza Alaavi, mahasiswa universitas Teheran kepada Kantor Berita Anadolu.

Ia mengatakan seluruh Muslim di dunia bersatu untuk melawan ini dan ini "kesempatan emas" untuk melawan Islamofobia sekaligus kebencian terhadap Muslim."

Baca Juga: Babak Belur, Belum Usai Kontroversi Penghinaan Nabi Presiden Prancis Emmanuel Macron Bilang Lockdown

Massa juga mengubah nama jalan di depan Kedubes Prancis dari Jalan Neauphle-le-Chateau menjadi Jalan Muhammad Rasulullah.

Jalan itu dinamai sebuah desa kecil di Prancis utara tempat pendiri Iran, Ayatollah Ruhollah Khomeini, menghabiskan setahun di pengasingan pada 1978 setelah diusir dari Irak.

Alaavi menyebutkan permohonan resmi untuk mengganti nama jalan menjadi Jalan Muhammad Rasulullah akan segera diajukan kepada Kotamadya Teheran.

Baca Juga: Setelah Hina Nabi Muhammad SAW, Kini Cover Charlie Hebdo Tampilkan Karikatur Erdogan Cabul

Sikap marah berkembang di Iran terkait pernyataan Islamofobia Presiden Macron, dengan masyarakat meminta agar pemerintah mengusir utusan Prancis dan juga memboikot produk Prancis.

Pada Selasa, kuasa usaha Prancis di Teheran dipanggil oleh Kementerian Luar Negeri untuk menyampaikan protes resmi terhadap "tindakan yang tak dapat diterima" dari otoritas Prancis.

Banyak pejabat senior Iran termasuk Presiden Hassan Rouhani, Menteri Luar Negeri Javad Zarif, Ketua Mahkamah Agung Ebrahim Raisi, Ketua Parlemen Baqer Qalibaf, Kepala Dewan Keamanan Nasional Ali Shamkhani dan penasihat senior Ali Akbar Velayati mengeluarkan pernyataan yang mengecam pejabat Prancis lantaran telah memicu Islamofobia.***

Editor: Hendra Karunia

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah