Turki Murka, Harga Diri Presiden Erdogan Diinjak-injak Majalah Charlie Hebdo dalam Karikatur Cabul

- 30 Oktober 2020, 11:25 WIB
Majalah Satire Prancis Charlie Hebdo merilis cover Erdogan yang tak pantas.
Majalah Satire Prancis Charlie Hebdo merilis cover Erdogan yang tak pantas. /Kolase foto bagikanberita.pikiran-rakyat.com /

Erdogan bahkan menyerukan masyarakat dan seluruh negara muslin untuk memboikot semua produk Prancis. Hal ini lantaran pemerintah Prancis secara terbuka mendukung Charlie Hebdo dan memajang karikatur Nabi Muhammad SAW berukuran besar di dua gedung milik pemerintah Prancis. 

Melansir AFP, Rabu 28 Oktober 2020, Turki mengecam keras majalah tersebut. kecaman itu dilayangkan oleh Asisten Pers Erdogan. Turki menyebut apa yang dilakukan Charlie Hebdo menjijikan.

"Kami mengutuk upaya paling menjijikkan dari publikasi ini untuk menyebarkan rasisme dan kebencian budayanya," kata asisten pers Erdogan, Fahrettin Altun, di Twitter, Selasa 27 Oktober 2020 .

Baca Juga: Sinopsis Bawang Putih Berkulit Merah Episode 197, Hari Ini Jumat 30 Oktober di ANTV, Anna Akan Buat

"Agenda anti-Muslim Presiden Prancis Macron membuahkan hasil! Charlie Hebdo baru saja menerbitkan serangkaian yang disebut kartun yang penuh dengan gambar-gambar tercela yang konon adalah Presiden kita," lanjutnya.

Seperti dilansir Reuters, Rabu 28 Oktober 2020, laporan media nasional Turki menyebut jaksa-jaksa Turki telah meluncurkan penyelidikan terhadap para pejabat eksekutif Charlie Hebdo. Namun tidak diketahui pasti dasar dan delik penyelidikan tersebut.

 Direktorat Komunikasi Turki memastikan bahwa langkah tegas akan diambil terhadap Charlie Hebdo yang mempublikasikan karikatur yang mengejek Erdogan tersebut.

Baca Juga: McDonald dan Burger King Ikut Bersuara Dukung Azerbaijan yang Berkonflik dengan Armenia

"Rakyat kita seharusnya tidak perlu ragu bahwa seluruh langkah hukum dan diplomatik yang diperlakukan akan diambil untuk melawan karikatur tersebut," tegas Direktorat Komunikasi Turki dalam pernyataannya.

"Pertempuran kita melawan tindakan yang kasar, bermaksud jahat dan menghina ini akan berlanjut sampai akhir dengan penuh tekad," imbuh pernyataan tersebut. ***

Halaman:

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: Reuters AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah