Presiden Jokowi Saksikan Uji Coba Penyuntikan Perdana 20 Relawan Uji Klinis Covid-19 di Bandung

11 Agustus 2020, 16:40 WIB
Presiden Jokowi dan jajaran menteri kabinet Indonesia Bersatu saat berkunjung ke Biofarma, Selasa 11 Agustus 2020* /DOK.Biofarma/

 BAGIKAN BERITA -Uji Klinis Fase 3 Vaksin Covid-19, secara resmi dimulai di Indonesia, pada tanggal 11 Agustus 2020.

Kegiatan ini, ditandai dengan peninjauan fasilitas dan kapasitas produksi vaksin Covid-19 di Bio Farma, dan Penyuntikan Perdana Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19 yang dilaksanakan di Fakultas Kedokteran UNPAD oleh yang disaksikan oleh Presiden RI Joko Widodo Selasa 11 Agustus 2020.

Dalam kesempatan ini, Joko Widodo menyempatkan diri untuk melihat persiapan fasilitas produksi vaksin Covid-19,
serta melihat uji swab dan penyuntikan perdana kepada 20 relawan yang dilaksanakan di FK UNPAD.

Baca Juga: Menhub Ingin Pelabuhan Patimban Beroperasi November

Kedatangan Joko Widodo ke Bandung dalam kegiatan ini, turut didampingi jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju antara lain, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri BUMN sekaligus sekaligus Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN), Erick Thohir, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Kepaka Badan POM, Penny K Lukito, Kepala BNPB Doni Monardo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Joko Widodo beserta rombongan, diterima langsung oleh Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir beserta jajaran Board of Executives Bio Farma.

Erick Thoir mengatakan kita semua yang hadir bersyukur karena saat ini Indonesia memasuki tahapan penting dalam usaha untuk mengatasi pandemi Covid-19.

Baca Juga: Bansos untuk Pelaku UMKM Akan Diberikan Bulan Ini

“Kita bangga dengan kemampuan perusahaan BUMN, Bio Farma yang bekerjasama dengan lembaga Sinovac asal China karena sudah memasuki uji klinis
tahap ketiga. Tidak banyak negara atau lembaga penelitian yang sudah mencapai uji klinis hingga tahap ini,"ujar Menteri BUMN, Erick Thohir di Bandung, Jawa Barat.

Erick Thohir melanjutkan, bawa dirinya mengucapkan terima kasih kepada para relawan, tim laboratorium Bio Farma dan Sinovac, serta Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran yang bisa mewujudkan tahapan krusial ini.

“Kini kita tunggu enam bulan ke depan. Mohon dukungan dan doa atas vaksin yang saya pastikan halal ini. Insyaa Allah, jika uji klinis fase 3 ini berjalan lancar, kita siapkan registrasi ke Badan POM untuk
kemudian diproduksi masal dan bisa digunakan mengatasi virus Covid-19 ini," lanjutnya.

Baca Juga: Hati-hati Gunakan Masker, Ini Dua Jenis Masker yang Tidak Efektif Cegah Penularan Covid -19

Sementara itu, Honesti Basyir dalam sambutannya mengatakan dunia saat ini sedang membutuhkan vaksin Covid-19, dari ratusan lembaga penelitian yang mengembangkan vaksin Covid-19, tidak banyak lembaga penelitian yang sudah sampai pada tahapan uji klinis fase 3, salah satunya adalah Sinovac dari China.

“Diperlukan uji klinis tahap 3 sebelum vaksin Covid-19 ini bisa diproduksi, Uji- klinis merupakan tahapan yang perlu dilalui untuk semua produk farmasi termasuk obat-obatan dan vaksin. Demikian juga dengan Uji klinis vaksin Covid-19, yang sudah dilaksanakan sebanyak tiga kali, mulai dari uji pre-klinis, Uji klinis tahap 1 hingga Uji Klinis tahap 2 di China dan hasilnya sudah diketahui oleh Badan POM RI”, ujar Honesti.

Bio Farma dengan Sinovac, memiliki kesamaan platform antara vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac, dengan kemampuan Bio Farma dalam memproduksinya yaitu inactivated vaccine.

Baca Juga: Innalillahi, Wali Kota Banjarbaru Meninggal karena Covid-19

Selain kesamaan platform, alasan pemilihan sinovac adalah karena mereka memiliki pengalaman dalam hal pengembangan
vaksin dalam kondisi pandemi, seperti pembuatan vaksin SARS. Perusahaan Sinovac juga sudah mempunyai produk yang memenuhi Pre-qualifikasi WHO.

Hal lainnya adalah ada kerjasama yang
dilakukan bersama Bio Farma dalam hal produksi vaksin Lain.

Dalam uji klinis 3 vaksin Covid-19 tersebut, Bio Farma akan bekerja sama dengan Tim Peneliti Uji Klinis fase 3 Fakultas Kedokteran UNPAD Bandung selama enam bulan kedepan.

Baca Juga: Tak Sanggup Lagi Cari Uang, PM Lebanon Mundur dan Bubarkan Pemerintahan

Apabila Uji Klinis Fase 3 berjalan
lancar, maka berikutnya adalah regristrasi ke Badan POM.

“Indonesia melalui Bio Farma, sudah mempersiapkan fasilitas produksi vaksin Covid-19 dengan kapasitas maksimal sebanyak 100 juta dosis, dan pada akhir Desember 2020, akan ada tambahan kapasitas produksi sebanyak 150 juta dosis. Mudah – mudahan kapasitas yang kami miliki ini, dapat membantu pemerintah
RI dalam menghadapi dan mengatasi pandemi Covid-19 melalui produksi vaksin Covid-19”, ujar Honesti.

Kapasitas yang ada di Bio Farma untuk produksi vaksin Covid-19 ini, akan memanfaatkan fasilitas produksi
yang sudah ada di lahan Bio Farma, sehingga tidak perlu melakukan tambahan investasi untuk memproduksi vaksin Covid-19 ini.***

Editor: Hendra Karunia

Tags

Terkini

Terpopuler