BAGIKAN BERITA - Menjalani Suntik Vaksin yang dilakukan hari ini, Selasa 25 Agustus 2020, Gubernur Jawa Barat sempat tegang beberapa hari sebelumnya.
Bersama sejumlah relawan lainnya, Ridwan Kamil akan disuntik Vaksin Covid-19 buatan Sinovac.
Berdasarkan informasi dari Humas Pemprov Jabar, Gubernur Ridwan Kamil akan menjalani tes Covid-19 dan akan disuntik Vaksin Sinovac di Puskesmas Garuda kota Bandung.
Baca Juga: Pemkot Bandung Siap Percantik Mata Air Tjibadak Gedong Cai Peninggalan Belanda
Guna mempersiapkan fisik dan mental, selama sepekan terakhir Ridwan Kamil
meningkatkan intensitas olahraga, mengatur pola makan, dan menambah waktu tidur, untuk menjaga kebugaran tubuh.
"Seminggu terakhir mencoba memaksimalkan kebugaran. Olahraga, makan diatur tidak asal-asalan. Untuk batin, ibadah juga ditingkatkan sambil baca-baca tentang informasi vaksin," kata Emil, Selasa, 25 Agustus 2020.
Untuk mengurangi rasa penasarannya itu, Emil intens berkomunikasi dengan Ketua Tim Uji Klinis Vaksin Covid-19 Universitas Padjadjaran Kusnandi Rusmil terkait vaksin.
Baca Juga: Hingga Tahun 2030 Indonesia Membutuhkan 9 Juta Talenta Digital, Apa Saja Sih Talenta nya ?
"Wajar karena belum pernah jadi relawan uji klinis sebelumnya. Jadi ada sekian persen rasa waswas yang masuk akal. Tapi, karena sudah dua jam dikuliahi oleh Prof Kusnandi sehingga menjadi lebih tenang,"
"Sekarang tidak waswas tapi lebih pada persiapan fisik supaya pas dilakukan kondisinya prima. Jadi mengawali pagi saya olahraga dulu, tidur banyak juga," imbuhnya.
Keikutsertaan Emil sebagai relawan uji klinis untuk meyakinkan masyarakat bahwa uji klinis vaksin dilakukan secara ilmiah.
Baca Juga: BLT (Bantuan Langsung Tunai) Rp600.000 Hari Ini di Tunda, Ini Dia Alasannya
Ia pun berharap masyarakat tidak terbawa dalam diskusi dan narasi kurang produktif terkait penanganan Covid-19, termasuk hadirnya vaksin.
Artikel ini telah tayang di Galamedianews.com dengan judul Siapkan Fisik dan Mental, Ridwan Kamil Sempat Waswas Ikuti Uji Klinis Vaksin Covid-19 , sebelumnya pada Selasa 25 Agustus 2020.
"Ini risikonya menjadi pemimpin. Nasihat dari ibu saya, kalau ada rebutan rezeki, rakyat di depan pemimpin belakangan. Kalau ada ramai kekhawatiran, sebaliknya, pemimpin yang di depan duluan baru rakyat belakangan," ungkapnya.
Baca Juga: Giring Eks. Nidji Deklarasikan Diri Jadi Bakal Calon Presiden
"Dan ini bagian dari bela negara. Kalau ada perang tiba-tiba ada keputusan harus eksperimen, semua orang harus bersemangat supaya menang perang karena ini mengetes alat senjata untuk melawan musuh (Covid-19)," kata dia.
"Kalau enggak dites gimana? Kita akan hidup di dalam ketidakpastian. Harus disyukuri ternyata Indonesia bisa memproduksi sendiri," sambungnya.***(Hj. Eli Siti Wasliah/GalamediaNews.com)