Diciduk Usai Serang Prabowo, Petinggi KAMI Ditahan, Syahganda: Sampai Darah Penghabisan

13 Oktober 2020, 09:03 WIB
Menteri Pertahanan Prawobo Subianto dan Presiden RI Joko Widodo*/instagram/prabowo /

BAGIKAN BERITA - Syahganda Nainggolan yang merupakan Salah satu petinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dikabarkan diciduk polisi.

Menurut salah satu anggota Eksekutif KAMI Ahmad Yani, penangkapan Syahganda karena diduga melanggar Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) sebab petugas yang menjemput mengaku berasal dari Direktorat Tindak Pidana Siber, Bareskrim, Mabes Polri.

Syahganda sendiri di jemput polisi pada Selasa, 13 Oktober 2020 sekitar pukul 04.00 WIB pagi.

Baca Juga: Pemerintah Harus Jelaskan Siapa Aktor Demo UU Cipta Kerja, SBY : Kalau Tidak, Negara Lakukan Hoaks

Berdasarkan pantauan Bagikan Berita dari Galamedia pada media sosial twitter, sebelum diciduk polisi Syahganda Nainggolan melalui akunnya @syahganda tengah sibuk mengeluarkan unek-uneknya.

Salah satunya ia menanggapi berita pernyataan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto. Dalam berita tersebut, Prabowo menduga ada keterlibatan asing dibalik aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja.

"Makan malam makin sinting lihat yang nuding. Sekarang Menhan Jokowi nuding aksi demo ditunggangi asing. Lha, jangan mencla mencle, KAMI atau asing yang lu tuding??????," cuit Syahganda.

Baca Juga: Ini Alasan SBY Kenapa Partai Demokrat Tolak RUU Omnibuslaw Cipta Kerja

Cuitan terakhirnya, ia menanggapi salah seorang netizen @Astra_Abadi yang mencuit, "timbul tapi tenggelam".

Syahganda membalas cuitan tersebut, "sampai darah penghabisan .... darah nyamuk".

Sebelumnya Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto angkat suara ihwal demonstrasi menolak Undang-undang Cipta Kerja pada Kamis, 8 Oktober lalu. Menurut Prabowo, banyak peserta aksi unjuk rasa belum membaca naskah omnibus law itu dan termakan hoaks.

Baca Juga: Selamat Ultah Jimin BTS, Inilah Profil dan Perjalanan Karirnya dari Nol sampai Sukses

"Dan saya ingin memberi peringatan hoaks ini berarti ada yang ingin menciptakan kekacauan. Saya punya suatu keyakinan justru ini berasal dari luar negeri," kata Prabowo dalam video yang dilansir DPP Gerindra, Senin malam, 12 Oktober 2020.

Prabowo mengatakan ada kekuatan asing dan negara-negara tertentu di dunia yang tak pernah suka Indonesia aman dan maju. Ia pun menganggap, para penolak omnibus law tak

"Dan selalu, saya katakan tadi dari ratusan tahun yang lalu kita selalu diadu domba," ujar Prabowo.

Baca Juga: Sedang Berlangsung Ishq Mein Marjawan Hari Ini Selasa 13 Oktober Episode 20, Arohi Melarikan Diri

Prabowo berujar buruh memang menghadapi dilema terkait UU Cipta Kerja . Namun ia menyebut aturan yang menyederhanakan perizinan dan memangkas birokrasi itu dibuat demi pertumbuhan ekonomi.

Tanpa pertumbuhan ekonomi, kata Prabowo, justru kehidupan buruh akan lebih parah, apalagi dengan pandemi Covid-19. Maka dari itu, Prabowo pun berharap para buruh juga menyadari hal ini dan tak emosional untuk menggelar aksi massa hingga melakukan vandalisme.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Galamedianews.com dengan judul Petinggi KAMI Diciduk Usai Serang Prabowo Subianto, Syahganda: Makin Sinting Lihat yang Nuding

Ia lantas menyinggung perusakan sarana umum pada aksi unjuk rasa Kamis, 8 Oktober lalu. Prabowo berujar, sarana umum yang dibakar itu padahal juga dibangun dengan uang rakyat.

Baca Juga: Hari Ini, FPI, PA 212, GNPF Ulama serta Ormas Lainnya Demo Tolak Omnibus Law di Monas dan Istana

"Saya enggak yakin ya itu dari anak-anak mahasiswa atau pemuda, ini pasti ada dalangnya. Ini pasti anasir-anasir ini, ini pasti anasir yang dibiayai asing. Enggak mungkin seorang patriot mau bakar milik rakyat," ujar Prabowo.***(Dicky Aditya/Galamedianews.com)

Editor: Yusuf Ariyanto

Sumber: Galamedia News

Tags

Terkini

Terpopuler