Habib Rizieq Shihab Akan Pulang ke Indonesia, PKB: Revolusi Itu Makar!

14 Oktober 2020, 18:53 WIB
Habib Rizieq Shihab (HRS)*/ /HRS Center


BAGIKAN BERITA - Habib Rizieq Shihab dikabartkan akan bisa pulang ke Indonesia usai cekalnya dicabut.

Hal tersebut disampaikan Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam (DPP FPI) dalam siaran pers pada Selasa, 13 Oktober 2020.

FPI menyebutkan rencana kepulangan Imam Besar tersebut sudah melalui proses perundingan panjang antara Habib Rizieq dan otoritas Saudi Arabia.

Baca Juga: Sentil Marissa Haque, Berikut Ini Ungkapan Ferdinand Hutahaean

"Alhamdulillah was Syukrulillah. Pada hari ini Imam Besar Habib Rizieq secara resmi sudah dicabut cekal-nya dan sudah dibebaskan dari denda apa pun, karena IB-HRS tidak bersalah," lanjut FPI.

"Insya Allah, Imam Besar Habib Rizieq akan segera pulang ke Indonesia utk memimpin revolusi selamatkan NKRI," sambung siaran pers itu.

Saat dikonfirmasi terkait siaran pers tersebut, Juru Bicara FPI Slamet Maarif membenarkannya. "Valid," katanya.

Baca Juga: Denny Siregar Serang Ridwan Kamil, 'Jangan Ada Model Bapak Prihatin Kedua'

Mengomentari hal itu, khususnya soal rencana revolusi, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid tampak meragukan.

Jazilul menilai, Habib Rizieq belum tentu berani kembali ke Tanah Air. "Untuk pulang ke Indonesia saja belum tentu berani, apalagi mau mimpin revolusi," tutur dia.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Galamedianews.com dengan judul Habib Rizieq Shihab Disebut Akan Pimpin Revolusi di NKRI, PKB: Itu Makar!

Ia pun meminta Habib Rizieq untuk tidak melakukan tindakan yang berkaitan dengan hukum. Pasalnya, revolusi adalah salah satu bentuk makar.

Baca Juga: Imam Besar FPI Habib Rizieq Pulang, Waketum PKB : Gak Yakin Berani Pulang Apalagi Pimpin Revolusi

"Cukuplah, jangan bertindak aneh. Nanti akan berhadapaan lagi dengan konstitusi dan hukum. Revolusi itu makar, apalagi bila menggunakan massa dan kekerasan," tegasnya.

Selain makar, revolusi juga merupakan tindakan yang tak bisa ditolerir.

"Siapa pun yang bertidak makar atas nama apa pun akan berlawanan dengan hukum. Tak peduli HRS atau siapa pun, bila memenuhi unsur makar, harus segera ditindak," pungkasnya menegaskan.***(Lucky M. Lukman/Galamedianes.com)

Editor: Yusuf Ariyanto

Sumber: Galamedia News

Tags

Terkini

Terpopuler