BAGIKAN BERITA – Jawa Barat hari ini mendapat 30 juta liter minyak goreng, Ridwan Kamil menghimbau untuk melapor jika besok lusa masih langka.
Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat mengumumkan bahwa pada hari ini Jawa Barat mendapat minyak goreng dengan jumlah yang banyak dan akan segera didistribusikan ke toko/warung dengan harga yang terjangkau.
Minyak goreng akhir-akhir ini memang tengah menjadi perbincangan, sebelumnya minyak goreng mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi yang membuat masyarakat mengeluh.
Kini harga minyak goreng kembali turun namun kesediaannya di pasar dan toko kebanyakan kosong atau tidak tersedia.
Adapun jika ada yang menyediakan minyak goreng, masyarakat harus antri dan harus adu cepat dengan pembeli lain yang juga mengincar minyak goreng.
Masalah ini terjadi hampir di seluruh Indonesia, sebagai Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil turun tangan dan secara langsung mengumumkan bahwa ketersediaan minyak goreng khususnya di Jawa Barat hari ini resmi mendapat 30 juta liter yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dikutip dari Instagram pribadi Ridwan Kamil, @ridwankamil, pejabat yang kerap disapa Kang Emil itu terlihat sedang membagikan minyak goreng kepada sejumlah masyarakat yang didominasi oleh ibu rumah tangga.
“Alhamdulillah hari ini Jawa Barat berhasil mendapatkan 30 juta liter minyak goreng untuk segera didistribusikanke toko/warung dengan harga terjangkau,” tulis Kang Emil di Instagram pada Senin, 21 Februari 2022.
Dengan adanya ketersediaan minyak goreng dengan jumlah banyak ini diharapkan bisa tersalurkan dengan merata ke setiap toko/warung di Jawa Barat.
Baca Juga: Aurel Hermansyah Siap-siap ke Rumah Sakit, Krisdayanti: Bismillahirrahmanirrahim, Kode Lahiran?
Selain itu, untuk mencegah oknum nakal yang menimbun minyak, Ridwan Kamil juga memberi himbauan agar melapor jika besok lusa minyak goreng di Jawa Barat masih langka.
“Bu ibu tolong monitor dan laporkan jika besok lusa masih langka,” lanjut Kang Emil.
Ridwan Kamil juga berharap dengan adanya penyaluran ini bisa membantu masyarakat walau hanya sementara.
“Semoga menjadi solusi walau hanya sementara. Jangka panjang pemerintah sebagai regulator semoga bisa menjamin ketersediaan lebih terjaga dan stabil.” Tutup Kang Emil.***