"Ini kami lakukan demi menyerap lapangan kerja baru sekaligus menumbuhkan sense of belonging terhadap kawasan ini sehingga rasa tanggung jawab untuk merawat dan melestarikan salah satu situs sejarah nusantara ini bisa terus tumbuh dalam sanubari generasi muda di masa mendatang," kata Luhut.
Selain itu, kata Luhut, semua turis juga harus menggunakan pemandu wisata dari warga lokal sekitar kawasan candi peninggalan Dinasti Syailendra itu.
Baca Juga: Tiga Partai Politik Bentuk Koalisi Indonesia Bersatu, Tak Alergi Usung Capres 2024 dari Luar Koalisi
Lebih lanjut, Luhut menjelaskan, pemerintah saat ini tengah bergotong royong mengembangkan konsep Candi Borobudur sebagai laboratorium konservasi cagar budaya bertaraf internasional.
Ia pun menekankan kembali sinergi antara konservasi dan pariwisata melalui mekanisme badan otoritas tunggal atau single authority agency.
Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiran-rakyat.com dengan judul Luhut Umumkan Kenaikan Harga Tiket Candi Borobudur, Fadli Zon: Yang Tak Perlu Diurus Malah Diurus
Hal tersebut, kata dia, dimaksudkan agar Candi Borobudur tidak hanya menjadi salah satu dari lima destinasi wisata super prioritas, tetapi juga destinasi wisata berkualitas.
Luhut juga memastikan arahan Jokowi untuk menerapkan penerapan prinsip ekonomi biru, hijau, dan sirkular.
Sementara itu, anggota DPR RI, Fadli Zon mengkritik penyesuaian tarif baru tiket masuk Candi Borobudur yang diumumkan Luhut tersebut.