Susah Dihilangkan, Pedagang Tetap Jual Batang Pinang.

- 11 Agustus 2020, 18:40 WIB
Seorang warga berhasil mencapai puncak saat lomba panjat pinang.
Seorang warga berhasil mencapai puncak saat lomba panjat pinang. /Antara/

BAGIKAN BERITA - Di tengah pandemi Covid-19, segala macam aktivitas yang mengundang banyak orang dibatasi. 

Bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI, Pemprov DKI Jakarta mengimbau agar warga tidak mengadakan perlombaan - perlombaan. 

Namun demikian, masih saja ada warga yang berjualan batang pinang, sebagai media perlombaan panjat pinang. 

Baca Juga: Tayang Perdana Malam Ini di MNCTV Selasa 11 Agustus 2020, Tonton 4 Sehat 5 Sule

"Panjat pinang agak sulit ya, masker susah kita pasang, orang manjat beramai-ramai juga saling bersentuhan.

Jadi sebaiknya, saran saya tidak ada kegiatan yang berkaitan dengan panjat pinang," Kepala Satpol PP DKI Arifin beberapa waktu lalu.

Meski Pemprov DKI Jakarta himbau nggak ada lomba panjat pinang pada tahun ini, namn pedagang pohon pinang tetap jualan.

Baca Juga: Tayang Perdana Malam Ini di MNCTV Selasa 11 Agustus 2020, Tonton 4 Sehat 5 Sule

Salah satunya adalah Arifin (58) penjual pohon pinang di Jalan Manggarai Utara 2, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.

Meski di masa pandemi Covid-19 yang belum membaik, pria yang biasa jualan babmu itu tetap menjual pohon pinang untuk kebutuhan lomba panjat tujuhbelasan.

Dari sekira 20 pohon pinang yang sudah dipesan dari tengkulak di wilayah Rangkas Bitung, Serang, Banten, Arifin mengaku sudah menyiapkan 10 di antaranya yang siap untuk dijual.

Baca Juga: Lirik Lagu How You Like That - BLACKPINK

Baca Juga: Hot News: Pembuang Bayi di Jatipulo Sudah Ketemu Diamankan Polisi Bareng Pacarnya, Begini Kondisinya

"Tahun ini saya enggak banyak pesan, cuma pesan 20 batang, dan baru saya bikin 10 batang yang siap dijual," ujar Arifin dilansir dari Antaranews.

Kesepuluh pohon pinang yang siap utnuk dijual itu sudah diserut dan diamplas permukaan luarnya sehingga menjadi mulus dan tidak melukai saat dipanjat.

Selain itu, di bagian puncak (atas) pohon sudah terpasang tempat untuk menggantung hadiah yang terbuat dari batang bambu yang dibuat melingkar dengan diameter 1,5 meter.

Baca Juga: Menhub Ingin Pelabuhan Patimban Beroperasi November

Untuk urusan harga, tidak ada kenaikan atau penurunan. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Harga yang dipasang belum termasuk ongkos kirim jika pembeli minta diantar.

"Harga sih enggak naik, dari dulu sudah dijual sebatang itu Rp1 juta, kalaupun ada Rp1,5 juta itu sudah termasuk ongkos kirim," kata Arifin.

Penjual pohon pinang di jalan Manggarai Utara 2 tersebut setiap tahun menyediakan pohon pinang untuk lomba perayaan 17 Agustus sejak tahun 1990.

Menurut Arifin, menjual pohon pinang sudah menjadi tradisi, meski tahun ini perayaan Hari Kemerdekaan RI di tengah pandemi Covid-19 dan mengenai jenis perlombaan yang dibolehkan masih dikaji oleh pemerintah setempat, dirinya tetap menyediakan pohon pinang untuk kegiatan lomba.

Baca Juga: Hati-hati Gunakan Masker, Ini Dua Jenis Masker yang Tidak Efektif Cegah Penularan Covid -19

"Sudah tradisi ya, kalau enggak bikin (pohon pinang) rasanya ada yang kurang, kaya makan sambal tanpa garam," kata bapak empat orang anak tersebut.

Hari-hari biasa, Arifin dan ketiga perajin bambu di jalan Manggarai Utara 1 menjual bambu untuk kursi dan kandang ayam serta kerajinan lainnya seperti tempat obor.

Sebagai modal, Arifin dan ketiga temannya yakni Kusnadi dan Iis, patungan membeli pohon pinang, lalu mengamplasnya untuk dijual guna keperluan lomba panjat pinang.***

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x