Warga Desa Jogosimo Lepasliarkan 200 Lebih Tukik ke Laut

- 16 Agustus 2020, 17:32 WIB
Seekor anak penyu alias tukit dilepasliarkan ke lautan luas sebagai habitat asalnya.
Seekor anak penyu alias tukit dilepasliarkan ke lautan luas sebagai habitat asalnya. /Antara Foto /Budi Candra Setya

Baca Juga: Diusung PKB dan PDIP, Pasangan Karsa Deklarasikan Diri Maju di Pilkada Lamongan

 Selain konservasi, kelompok peduli penyu melakukan penjagaan pantai guna mengantisipasi perburuan liar telur penyu. Pokdarwis Gajah Gunung bersama Karang Taruna Pantai Indah Desa Jogosimo bekerja sama untuk melakukan ronda telur penyu sepanjang pesisir Pantai Selatan wilayah Desa Jogosimo dan sekitarnya.

Seperti saat ini sedang musim bertelur antara akhir Juni hingga September, oleh karena frekuensi ronda telur juga ditingkatkan. Selain daging, cangkang, telur penyu juga diburu orang.

Selama musim bertelur kurang lebih 1.200 butir telur yang berhasil direlokasi. Tingkat keberhasilan konservasi Pokdarwis Gajah Gunung dalam menetaskan penyu mencapai angka 85 persen. 

Baca Juga: Jadwal Acara NET TV Sore Ini Minggu 16 Agustus 2020, Tonton Tawa -Tawa Santai Malam Ini

Konservasi diawali dengan mencari sarang penyu saat musim bertelur. Setelah ditemukan telur dipindah ke lahan konservasi.

Kawasan tersebut juga di pagar untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. “Setelah menetas, tukik dibawa ke tempat konservasi untuk mendapatkan perawatan. Baru kemudian dilepasliarkan,” katanya.

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah Resort Konservasi Wilayah II Cilacap, Dedy Ruslanto mengakui pelepasliaran ratusan penyu lekang merupakan kabar baik, di tengah temuan beberapa penyu yang mati selama musim pendaratan.

Baca Juga: Meninggal di Usia 60 tahun Wakil Bupati Way Kanan Lampung, Akibat Covid-19

Kematian penyu hingga saat ini masih masih misterius, sepanjang pesisir selatan Jawa Tengah, dari Cilacap hingga Purworejo merupakan lokasi pendaratan penyu untuk bertelur. Jumlahnya dulu mencapai puluhan titik sekarang menyusut bisa dihitung dengan jari.

Halaman:

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah