Upacara Peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI Tingkat Provinsi Jabar Digelar Terbatas

- 17 Agustus 2020, 15:11 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat memimpin Upacara
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat memimpin Upacara /DOK.Humas Jabar/

Pelacakan dan pengetesan disertai dengan penguatan kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dan laboratorium.

Pemda Provinsi Jabar terus menginventarisasi pusat isolasi di luar rumah sakit guna menghadapi lonjakan kasus positif COVID-19 seiring konsistensi pengetesan.

Baca Juga: Dua Kali Jadi Pengibar Bendera di Istana, Ini Sosok Indrian Puspita Ramadhani

"Kami berupaya keras menekan kasus positif, angka kematian, serta meningkatkan tingkat kesembuhan dengan melakukan tes COVID-19, pelacakan, serta perawatan atau isolasi pasien positif. Hingga tanggal 11 Agustus 2020, kami telah melakukan tes PCR sebanyak 180.731. Terbanyak dari seluruh provinsi di luar DKI Jakarta," ucap Kang Emil.

"Di masa Adaptasi Kebiasaan Baru, kami terus mengejar target sesuai dengan standar WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) untuk mengetes satu persen dari jumlah penduduk. Atau di Jabar sekitar 500.000 tes PCR," tambahnya.

Kang Emil mengatakan, pengendalian COVID-19 akan berjalan beriringan dengan pemulihan ekonomi. Pemulihan ekonomi Jabar akan dilakukan secara komprehensif, terukur, inovatif, dan kolaboratif. Sebab, perekonomian Jabar terpukul telak. Hal itu tampak dari kontraksi ekonomi Jabar yang mencapai minus 5,98 persen.

Baca Juga: Membanggakan, Jokowi Pakai Sepeda Kreuz Buatan Bandung

Dalam program pemulihan ekonomi, Jabar sudah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan Ekonomi Jabar. Satgas tersebut, kata Kang Emil, akan menyusun peta jalan yang dibagi dalam tiga rencana aksi, yakni penyelamatan (rescue), pemulihan (recovery), dan penormalan (normalization).

"Tahap penyelamatan berfokus pada tenaga kerja di berbagai sektor usaha dan menghidupkan kembali UMKM yang terdampak COVID-19. Tahap pemulihan berfokus pada penyerapan tenaga kerja di berbagai sektor usaha, membuka bidang bisnis, investasi, dan membuka industri besar. Tahap penormalan berfokus pada kelanjutan program pemulihan dan sektor ekonomi lainnya secara normal," katanya.

Menurut Kang Emil, menggerakkan produksi UMKM yang terhambat atau terhenti karena pandemi dapat membuat perekonomian Jabar kembali bergairah. Sebab, pelaku UMKM di Jabar mencapai 4.545.874. Jumlah tersebut tentu membuat penyerapan tenaga kerja di sektor UMKM tinggi. Sektor UMKM pun berkontribusi besar pada Produk Domestik Bruto (PDB).

Halaman:

Editor: Hendra Karunia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah