Network
BAGIKAN BERITA – Di tengah upaya global untuk mengatasi COVID-19 dan varian-varian baru yang terus muncul, ilmuwan kini semakin mengkhawatirkan potensi ancaman baru, yaitu virus zombie, yang dapat terlepas dari lapisan es Kutub Utara akibat pemanasan global.
Mikroba Methuselah, yang juga dikenal sebagai virus zombie, telah diidentifikasi oleh para peneliti dan menjadi sumber kekhawatiran terkait potensi kejadian darurat medis global. The Guardian melaporkan, berdasarkan Times of India pada Jumat 26 Januari 2024, bahwa virus ini mungkin dapat memicu wabah penyakit atau pandemi, membawa ancaman dari masa lalu.
Marion Koopmans, seorang ahli virus dari Erasmus Medical Center di Rotterdam, menyampaikan kekhawatiran bahwa virus dari kutub memiliki risiko nyata untuk memicu wabah penyakit, mirip dengan penyakit kuno seperti polio. Koopmans mendorong ilmuwan dan masyarakat untuk bersiap menghadapi kemungkinan terjadinya kejadian ini.
Baca Juga: DAHSYAT, Manfaat Berenang di Air Dingin untuk Meringankan Gejala Menopause
Pada tahun 2023, Jean-Michel Claverie, seorang ahli genom, dan Chantal Abergel, seorang ilmuwan material, menemukan beberapa megavirus permafrost, termasuk satu yang berasal dari 48.500 tahun yang lalu. Sebelumnya, pada tahun 2014, peneliti dari Universitas Aix-Marseille berhasil mengisolasi virus dari lapisan es purba.
Permafrost, tanah yang tetap membeku sebagian besar tahun, terutama di daerah seperti Kutub Utara dan Antartika, memiliki peran penting dalam pelestarian peninggalan tumbuhan dan hewan purba. Namun, peningkatan suhu global mengancam permafrost dengan potensi pencairan, yang dapat melepaskan karbon dan metana yang terperangkap, sehingga memperburuk perubahan iklim.
Ancaman potensial dari virus zombie yang tertidur di permafrost menjadi satu lagi tantangan bagi dunia yang sudah dihadapkan pada berbagai krisis kesehatan global. Penting bagi ilmuwan dan masyarakat untuk memahami dan mengatasi potensi risiko ini sambil terus berupaya melawan pandemi yang sedang berlangsung.***
