Eka Santosa Menilai Warga Jabar Lebih Menerima Ganjar Pranowo Daripada Jokowi

- 13 Februari 2024, 21:06 WIB
Eka Santosa
Eka Santosa /

Eka Santosa menjelaskan, DGP8 Jabar kemudian mengadakan Rapimwil yang telah diadakan tiga kali, dilanjutkan pemetaan politik, membuat rencana strategis, menyusun langkah-langkah dan peningkatan simpul-simpul dan komunitas.

"Selain kita mengkonsolidasikan diri ke Partai, kita juga berinteraksi dan berkomunikasi dengan relawan yang lain, bahkan pada waktu itu ada Sekretariat Bersama atau Sekber," ungkap Eka Santosa.

Baca Juga: Fahira Idris Diduga Melanggar, Bawaslu Akan Panggil untuk Klarifikasi

Menurut Eka Santosa DGP8 Jabar memetakan mana wilayah yang bolong-bolong di Jabar, dan mana yang harus diprioritaskan, contohnya di Pantura sudah cukup ada PDIP sebagai partai pemenang di sana, dan secara historis PDIP memiliki suara permanen di Pantura, jadi DGP8 Jabar men-support pinggir-pinggir Pantura.

"Tapi ada juga yang digenjot oleh DGP8 Jabar, seperti diketahui  Jawa Barat secara geopolitik ada lima kluster, pertama Bandung Raya meliputi Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, dan Cimahi," kata Eka Santosa.

Kemudian menurut Ekas Santosa ada Priangan Timur, mulai dari Subang, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Kota Banjar dan Pangandaran, lalu ada Priangan Barat, mulai dari Sukabumi, Cianjur, lalu ada Bodebek, yakni Bogor, Depok, dan Bekasi, kemudian ada Purwasuka, yakni Purwakarta, Subang, dan Karawang, lalu ada Ciayumajakuning.

 

"Jadi lima kluster itu pendekatannya bukan ke dapil, jadi kita memetakan wilayah mana yang harus digenjot, misalnya wilayah tengah Jabar yang menjadi perhatian kita," kata Eka Santosa.

 

Eka Santosa menjelaskan, melihat dari data Pemilu legislatif dan Presiden 2014 dan 2019 ada kejomplangan di wilayah Bogor, suara Prabowo ada dua juta lebih, sedangkan suara Jokowi hanya 800 ribuan.

Halaman:

Editor: Hendra Karunia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah