Lebih 2.000 Orang Tewas dalam Gempa Palu dan Donggala 7,4 Magnitudo pada 28 September 2018

- 28 September 2020, 11:36 WIB
Warga melintas di depan puing rumah yang hancur akibat tsunami dan belum dirobohkan di Palu, Sulawesi tengah, Minggu (27/9/2020). Setelah dua tahun bencana gempa, tsunami, dan likuefaksi di Palu, Sigi dan Donggala 28 September 2018 yang menelan korban lebih dari 5.000 jiwa, sejumlah bangunan yang rusak belum dibersihkan.
Warga melintas di depan puing rumah yang hancur akibat tsunami dan belum dirobohkan di Palu, Sulawesi tengah, Minggu (27/9/2020). Setelah dua tahun bencana gempa, tsunami, dan likuefaksi di Palu, Sigi dan Donggala 28 September 2018 yang menelan korban lebih dari 5.000 jiwa, sejumlah bangunan yang rusak belum dibersihkan. /Basri Marzuki/aww./ANTARAFOTO

Baca Juga: NCT Kasih Bocoran Album NCT 2020: RESONANCE Pt.1

Setelah itu keadaan menjadi tidak terkendali karena Komandan Koramil menolak kehendak mahasiswa. Terjadi saling lempar batu serta tembakan. Mahasiswa terpencar dan menyelamatkan diri ke dalam Universitas Bandar Lampung.

Sesaat setelah itulah diketahui bahwa butiran peluru telah mengambil nyawa Muhammad Yusuf Rizal. Mahasiswa jurusan FISIP Universitas Lampung angkatan 1997 itu, meninggal dunia dengan luka tembak di dadanya tembus hingga ke belakang dan juga sebutir peluru menembus lehernya.

Ia tertembak di depan markas Koramil Kedaton, Lampung. Puluhan mahasiswa lainnya terluka sehingga harus dirawat di rumah sakit. Beberapa hari kemudian Saidatul Fitriah, Mahasiswa Universitas Lampung yang juga menjadi korban kekerasan aparat, akhirnya meninggal dunia.

2018

Gempa bumi dan tsunami Sulawesi 2018 adalah peristiwa gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,4 diikuti dengan tsunami yang melanda pantai barat Pulau Sulawesi, Indonesia, bagian utara pada tanggal 28 September 2018, pukul 18.02 WITA.

Pusat gempa berada di 26 km utara Donggala dan 80 km barat laut kota Palu dengan kedalaman 10 km. Guncangan gempa bumi dirasakan di Kabupaten Donggala, Kota Palu, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Sigi, Kabupaten Poso, Kabupaten Tolitoli, Kabupaten Mamuju bahkan hingga Kota Samarinda, Kota Balikpapan, dan Kota Makassar. Gempa memicu tsunami hingga ketinggian 5 meter di Kota Palu.

Gempa itu merusak 66.390 bangunan dan menewaskan sebanyak 2.045 tewas orang (menurut BNPB per 10 Oktober 2018) dan 632 luka-luka. Sedangkan lebih dari 100 orang hilang serta 16.732 penduduk mengungsi.***

Halaman:

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: Galamedianews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x