Dalam unggahan di cerita Instagramnya, korban menceritakan bahwa ia memesan Grab Car untuk pulang ke rumahnya. Setelah memastikan pelat nomor mobil sesuai dengan yang tertera di aplikasi, korban masuk ke dalam mobil.
Namun, sopir Grab tersebut tiba-tiba mengarahkan mobil ke tol, meskipun rumah korban bisa dicapai tanpa melewati tol. Sopir tersebut mengklaim hanya mengikuti arahan dari aplikasi.
Kemudian, sopir tersebut tiba-tiba mengaku merasa tidak enak badan dan meminta korban untuk mengemudikan mobil sebagai gantinya. Korban menolak dan meminta untuk menepi terlebih dahulu.
Tak lama kemudian, sopir tersebut menyerahkan kendali mobil dan meminta korban untuk mentransfer sejumlah uang yang besar ke rekening yang disodorkan. Melihat situasi yang tidak menguntungkan, korban akhirnya berani membuka pintu mobil dan melarikan diri meskipun jalanan tol sepi dan tidak ada yang membantu.
“Ketika itu, pelaku turun untuk mengejar saya, dan saya berteriak minta tolong. Saya berusaha melawan, tetapi malah saya ditarik masuk kembali ke dalam mobil. Dia memaksa saya untuk mentransfer Rp100 juta,” ungkap korban.
Korban menangis dan mengaku tidak memiliki uang sebanyak yang diminta. Dia diancam akan dibuang ke kali jika tidak mentransfer uang tersebut. Korban berhasil melarikan diri setelah beberapa saat.***