Waspada, Gempa Bumi dan Tsunami Intai Kota Padang Berdurasi 20 Hingga 30 Menit

- 13 November 2020, 19:11 WIB
Ilustrasi gempa bumi disertai tsunami*/Pixabay.com
Ilustrasi gempa bumi disertai tsunami*/Pixabay.com /

BAGIKAN BERITA - Kota Padang diprediksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat (Sumbar), akan terjadi gempa bumi berkekuatan 8,9 magnitudo dan tsunami.

Para ahli menyebutkan hal tersebut akan terjadi jika sampai ada patahan Megathrust Mentawai.

Bahkan gempa dan tsunami ini diperkirakan cukup lama dengan durasi 20 hingga 30 menit.

Baca Juga: Selebgram Syaima Salsabila Ditangkap Polisi, Diduga Konsumsi Ganja

"20 sampai 30 menit kemudian disusul gelombang tsunami di Kota Padang setinggi enam hingga 10 meter dengan jarak dua hingga lima kilometer," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD Sumbar Syahrazad Jamil pada diskusi virtual terkait upaya pengurangan risiko bencana tsunami di Provinsi Sumbar seperti dilansir Antara, Jumat 13 November 2020.

Bencana alam tersebut diprediksi setidaknya berdampak pada 1,3 juta penduduk. Dengan menggunakan skenario terburuk, diperkirakan 39.321 jiwa meninggal dunia, 52.367 hilang dan 103.225 mengalami luka-luka.

"Pelabuhan Teluk Bayur dan Bandara Minangkabau hancur, itu prediksi para ahli," katanya.

Baca Juga: Andin Cemburu Berat Al Lepas Cincin, Malam Ini Jumat Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta di RCTI

Sebagaimana diketahui, disebutkan, Pulau Sumatera sudah mengalami beberapa kali bencana tsunami. Khusus di Sumbar, tsunami terjadi di Kepulauan Mentawai pada 25 Oktober 2010 dengan menelan korban jiwa hingga 408 orang.

Untuk mewaspadai kemungkinan terburuk tersebut, Provinsi Sumbar melakukan berbagai upaya, di antaranya membangun kemitraan dan koordinasi bersama Non Governmnet Organization (NGO) nasional maupun internasional termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Artikel ini telah tayang sebelumnya di Jurnalgaya.com dengan judul Kota Padang Terancam Diterjang Gempa 8,9 Magnitudo Disusul Tsunami 10 meter Sejauh 5 kilometer

Pemerintah Sumbar, lanjut dia, juga bekerja sama dalam pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) dan kelompok siaga bencana hingga tingkat desa atau kelurahan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Berikan Bintang Mahaputera Kepada 6 Hakim, Bintang Emon: dari Lahir Udah Punya Kok

Selanjutnya, kerja sama dengan TNI dan Polri terus diperkuat dalam hal penanggulangan bencana termasuk dengan perguruan tinggi negeri maupun swasta di provinsi tersebut.

Tidak hanya itu, program dan kegiatan pengurangan risiko bencana juga terus dikuatkan dengan membentuk satuan pendidikan aman bencana, kelompok siaga bencana, latihan evakuasi mandiri dan pembangunan sarana mitigasi serta evakuasi berupa shelter, peta jalur evakuasi, dan peringatan dini.

"Bantuan shelter yang kita bangun memberikan rasa aman bagi masyarakat. Apalagi, sejak kejadian gempa 2009 sudah menjamur bangunan seperti hotel yang memberikan rasa aman," katanya.***(Muhammad Rasya/Jurnalgaya.com)

Editor: Yusuf Ariyanto

Sumber: Jurnal Gaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah